BEIJING, Waspada.co.id – Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Meryl Rouli Saragih mewakili Indonesia di Konferensi Internasional, di Beijing, China. Sebelumnya, Meryl mewakili Indonesia di International Visitor Leadership Programdi Amerika Serikat.
Kemudian, India-ASEAN Youth Summit di Hyderabad, India. Bahkan Meryl mengharumkan nama Indonesia dengan berhasil mendapatkan penghargaan Youth Award dari Pemerintah India.
“Jadi dua bulan lalu saya mendapatkan informasi tentang konferensi bergengsi ini, syaratnya harus menuliskan esai tentang Hubungan China dengan Negara ASEAN. Puji Tuhan, Alhamdulillah saya terpilih dan mewakili Indonesia sebagai Delegasi di the 6th China – ASEAN Youth Symposium yang diadakan di Universitas Peking, Beijing China,” kata Meryl dalam keterangan tertulis, Senin (22/5).
Meryl yang juga adalah Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Sumut ini mengatakan, Symposium ini berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 18-21 Mei 2023 bertempat di Universitas Peking di Beijing. Berdasarkan “QSWorld University Rankings” Universitas Peking adalah Universitas Terbaik di China dan Asia, serta nomor 12 di dunia.
“Selama 4 hari, hampir 200 delegasi terpilih dari China dan Negara ASEAN lainnya berdiskusi mengenai topik dari Symposium ini yaitu:Resilience Amid Disruption: Envisaginga blueprint for China-ASEANCooperation,” kata Meryl.
Wakil Sekretaris DPD PDIP Sumut ini menyebutkan, bahwa Simposium ini menampilkan topik-topik yang berfokus pada ketiga pilar Komunitas ASEAN yaitu keamanan politik, ekonomi dan sosial budaya.
“Para Delegasi selama 4 hari menjajaki bidang-bidang penting kerjasama antara China dan Negara-negara Anggota ASEAN dalam upaya untuk lebih lanjut mengumpulkan dan pertumbuhan yang berkelanjutan,” sebutnya.
Selain itu, Meryl juga tergabung dalam ASEAN Regional Forum Senior Official’s Meeting yang membahas mengenai “Preventive Diplomacy in and Era of Competitive Military Acquisition.
Meryl menyampaikan bahwa Tahun ini Indonesia memegang kepemimpinan ASEAN dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, sebagai Tuan Rumah ASEAN tahun ini mendorong pembangunan Komunitas ASEAN 2025, yang mengarah pada penerapan pandangan ASEAN dikawasan Indo-Pasifik, memajukan pengakuan Timor Leste di ASEAN dan mengejar kesepakatan bersama tentang Kode Etik Laut China Selatan.
“Negara ASEAN sepakat untuk meningkatkan kemitraan ekonomi dan memperkuat ketahanan ekonomi melalui One Health Initiatve, pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan konektivitas pembayaran regional. Para pemimpin ASEAN juga ingin memperkuat kerjasama dalam memerangi perdagangan manusia dan perlindungan pekerja migran dan nelayan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, kerjasama Indonesia sebagai bagian dari ASEAN dengan China juga mengalami perkembangan yang pesat seperti progress pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Kawasan Industri Hijau Kaltara, Proyek GMF-BRI, Herbal Center, South-South Cooperation.
Kemudian, lanjut Meryl, Vocational Training hingga Ibu Kota Nusantara yang mendapat pesan khusus dari Presiden Jokowi bahwa progressnya berjalan dengan begitu baik dan berharap pula akan mendapat dukungan dari Tiongkok.

Menurut Meryl, Akumulasi Investasi Tiongkok di Indonesia telah mencapai USD30, 8 Miliar sejak 2014 hingga 2022. Investasi ini berhasil melahirkan 15.906 proyek dan mencatatkan Tiongkok sebagai investor ke-3 terbesar di Inodnesia.
“Tentu Kerja sama ini harus dengan memegang teguh prinsip kesetaraan dan berkeadilan. Tidak boleh ada yang merasa lebih dari pada yang lain,” katanya.
Ia menjelaskan, di akhir Symposium ini China dan Negara-negara ASEAN sepakat untuk melangsungkan kerjasama yang baik agar dapat menginspirasi negara-negara berkembang dan negara maju untuk berkolaborasi mencapai tujuan pembangunan yang adil dan berkelanjutan terutama di bidang ekonomi,sosial dan budaya. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post