JAKARTA, Waspada.co.id – Menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah menyampaikan harapannya atas percepatan beberapa proyek nasional di Sumut.
Proyek nasional tersebut di antaranya pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Pelabuhan Kuala Tanjung, dan KEK Sei Mangkei. Ijeck juga mengusulkan status ruas jalan provinsi di Bukit Lawang beralih menjadi ruas jalan nasional dan meminta dukungan atas kejuaraan dunia di bidang sport tourism, di antaranya reli di Danau Toba dan jungle trail run di Bukit Lawang.
“Saya bersama Wakil Ketua DPRD Bapak Harun Mustafa Nasution yang juga Ketua IMI Sumut bertemu Menko Marves, Bapak Luhut. Pada pertemuan ini, kami memohon dukungan beliau untuk beberapa proyek pembangunan di Sumut,” ujar Ijeck, sapaan akrab Wagubsu di Jakarta, Senin (8/5).
Pada pertemuan yang juga dihadiri Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo ini, Ijeck menambahkan proyek pembangunan tersebut di antaranya Jalan Tol Trans Sumatera. Wagubsu meminta pemerintah memprioritaskan ruas jalan Kisaran-Rantauprapat-Dumai di tahun 2024 atau masuk ke tahap kedua.
“Jalan tol trans Sumatera saat ini masih sampai Kisaran, kelanjutannya sampai Rantauparapat hingga Dumai masih dimasukkan dalam tahap ketiga yaitu di atas tahun 2026, kami minta agar ini bisa masuk di tahap kedua yaitu tahun 2024 mengingat efek domino yang didapatkan,” katanya.
Dengan jalan tol yang menyambung hingga ke Dumai, Ijeck yakin para investor akan lebih tertarik melihat pengguna jalan tol cukup besar, karena Dumai salah satu daerah produksi terbesar kelapa sawit.
Selain itu, Ijeck juga berharap optimalisasi Pelabuhan Kuala Tanjung dan penuntasan masalah harga gas industri di KEK Sei Mangkei. Hal ini dilakukan agar menarik investor untuk berinvestasi dan memengaruhi okupansi di KEK Sei Mangkei.
“Kita juga menyampaikan terkait optimaslisasi Pelabuhan Kuala Tanjung termasuk juga harga gas yang menuju ke KEK Sei Mangkei dimana harga gas industri itu lebih tinggi dibandingkan daerah lain kita harap bisa disamakan dengan daerah lainnya. Hal ini supaya Kek Sei Mangkei lebih ramai,” katanya.
“Optimalisasi jalur transportasi laut juga diperlukan. Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi transshipment port atau hub ekspor yang dapat disinggahi kapal-kapal besar dari sejumlah negara, jadi harus dioptimalkan,” ujar Ijeck.
“Pembangunan jalan menuju Bukit Lawang sangat diperlukan, mengingat salah satu destinasi pariwisata yang sudah terkenal secara internasional. Badan jalannya selama ini badan jalan provinsi dan kita harap ditingkatkan menjadi jalan nasional agar jadi beton/konkrit dan lebih lebar. Alhasil, pariwisatanya lebih ramai dan masyarakat bisa ikut menikmatinya,” katanya.
Terkait pariwisata, lanjut Ijeck, pihaknya berupaya terus mendorong aktivitas olahraga sebagai daya tarik utama pariwisata di Sumut. Disebutnya, pihaknya sudah menggelar kejurnas dan Asia Pasifik selama ini dengan harapan menjadi penilaian sehingga WRC bisa kembali ke Sumut.
“Selain itu ada juga Bukit Lawang Orangutan Trail. Ini sudah event kedua, kami juga ingin menjadikan ini level dunia dan Alhamdulillah sudah menjadi kandidat kejuaraan dunia,” kata Ijeck sembari menyampaikan Bukit Lawang Orangutan Trail akan dilaksanakan pada 26-27 Mei 2023.
Tak lupa, Ijeck juga menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan dan perhatian yang selama ini telah diberikan pemerintah pusat untuk Sumut, khususnya Kemenko Marves. Diakui, tanggapan Luhut sangat baik dan akan menindaklanjutinya.
Sebelumnya, hal ini juga telah kami sampaikan pada saat Presiden Joko Widodo datang ke Medan. (wol/aa/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post