MEDAN, Waspada.co.id – Berdasarkan hasil pantauan PIHPS pada akhir pekan ini, harga beras kualitas bawah di Gunung Sitoli terpantau naik Rp550 per kg menjadi Rp13.550 per kg.
“Dan masih di gunung sitoli harga beras medium naik Rp150 per kg menjadi Rp14.200 per kg nya. Sementara itu, harga beras medium di Kota Medan juga mengalami kenaikan Rp50 per kg menjadi Rp13.100 dan Rp13.600 per K=kg. Termasuk juga untuk beras super atau premium naik Rp50 per kg menjadi Rp14.100 dan Rp14.600 di Kota Medan,” jelas Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (22/9).
Namun di luar PIHPS, ditemukan harga beras super/premium di Medan ada yang dijual Rp15.500 per kg nya. Jadi harga beras super dan medium sudah diatas HET yang ditetapkan pemerintah.
“Sementara itu, harga beras di gunung sitoli ini terpantau berfluktuasi cukup tajam belakangan ini. Sementara di kota medan, meskipun tidak begitu berfluktuasi, namun tetap mengalami kenaikan meskipun tipis,” ungkapnya.
Di tengah kenaikan harga beras, pengeluaran masyarakat untuk beras akan mendominasi dan sangat berpeluang menggerus daya beli masyarakat itu sendiri. Fokus masyarakat akan terfokus pada pengeluaran untuk beras yang paling utama. Sehingga ada peluang dimana konsumsi sayuran, lauk pauk dan bumbu dapur berpeluang turun.
“Masih mengacu kepada PIHPS, harga cabai di kota medan turun rata rata Rp400 per kg menjadi Rp40.000 per kg nya. Cabai rawit juga turun Rp500 per kg menjadi Rp34.900 per kgnya. Selain cabai, harga daging ayam juga turun menjadi Rp31.500 per kg di Kota Medan pada hari ini. Penurunan harga daging ayam dan cabai pada hari ini memang akan menjadi kabar baik bagi konsumen,” ungkapnya lagi.
Tetapi perlu diwaspadai terkait dengan potensi penjualan komoditas tersebut yang mengalami penurunan. Sejauh ini kehadiran cabai kotak menjadi pemicu penurunan harga cabai di Sumut. Tetapi, kenaikan harga pakan belakangan ini justru tidak berkorelasi terhadap kenaikan harga daging ayam maupun telur ayam.
“Sehingga adanya potensi di mana penurunan harga cabai juga disebabkan konsumsi masyarakat yang menurun seiring dengan kenaikan harga beras belakangan ini. Dan saya sendiri masih terus melakukan observasi terhadap kemungkinan tersebut,” ungkapnya.
Namun untuk harga daging ayam, dari hasil hitungan sejauh ini, besaran indeks produksinya sedikit mengalami penurunan. Sehingga saya menilai harga daging ayam berpeluang untuk kembali mencapai Rp33.000 hingga Rp34.000 per kg pada pertengahan bulan depan. Selain indeks produksinya, potensi kenaian juga dipicu oleh naiknya harga pakan. Sementara itu telur ayam mengalami penurunan Rp150.000 per kg di siantar menjadi Rp23.900 per kg nya.
“Selebihnya harga kebutuhan pangan masyarakat di Sumut terpantau masih relative stabil tanpa mengalami perubahan yang signifikan,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post