ANGKOLA SANGKUNUR, Waspada.co.id – Jalan nasional lintas Pantai Barat yang baru saja dikerjakan pengaspalan hotmix baru, kini harus menghadapi keretakan di berbagai titik lokasi di wilayah Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, baru-baru ini.
Demikian informasi dikirim warga kepada Waspada Online, Senin (25/9). Lalu di berbagai titik lokasi, kerusakan telah mendera infrastruktur megaproyek senilai ratusan miliar rupiah itu yang dikerjakan oleh rekanan PT Rimbo. Warga menduga kuat, berbagai faktor tak terduga turut berperan dalam menyulut kejadian yang mengejutkan ini.
Melihat pentingnya jalan ini sebagai ruas penunjang ekonomi di kawasan pantai Barat tersebut, Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Sumatera Utara tengah berupaya keras untuk mengatasi permasalahan ini secepat mungkin.

Informasi diperoleh pada tahun 2022 lalu, nilai kontrak sesuai informasi Kementerian PUPR mencapai Rp196.997.333.000. Tapsel sendiri kebagian 24,45 kilometer hotmix. Pada bulan Mei 2022 mulai dikerjakan, waktunya 18 bulan ke depan setelahnya ditangani secara regular.
Pemberitaan baru-baru ini mengungkapkan kondisi memprihatinkan kondisi pengaspalan saat musim hujan di balik megaproyek jalan nasional lintas pantai Barat, Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan – Singkuang, Kabupaten Mandailing Natal.
Infrastruktur megaproyek bernilai ratusan miliar rupiah ini mengalami kerusakan yang signifikan di berbagai titik lokasi dan juga genangan, akibat luapan air di batas Tapsel – Madina. Sehingga menimbulkan pertanyaan serius tentang efektivitas pengawasan selama proses pembangunannya.
Dugaan terkait kelemahan pengawasan menjadi sorotan utama masyarakat, memunculkan pertanyaan terhadap tata kelola proyek ini. Kritikus menyoroti perlunya peningkatan pengawasan untuk mencegah kerusakan semacam ini di masa mendatang dan memastikan bahwa investasi publik yang besar seperti ini benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Kementerian PUPR melalui BBJN Sumut dipandang perlu, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme pengawasan yang ada. Langkah-langkah perbaikan yang cepat dan tepat diperlukan untuk memastikan bahwa kerusakan ini tidak hanya diperbaiki, tetapi juga tidak terulang di proyek-proyek masa depan.
Masyarakat berharap agar pengawasan yang lebih ketat dan transparan dapat menjadi langkah preventif untuk menjaga keamanan dan kualitas infrastruktur vital ini.
Terkait keretakan usai disapal hotmix baru, Pengawas BBJN Sumut Maruli Hitasoit, mengatakan kepada Waspada Online akan memperbaiki kerusakan itu.
“Dan ipoto itu bukan hasil pengaspalan kemarin lae, sudah ada lebih dari tiga minggu dan akan diperbaiki,” jelasnya singkat pada, Kamis (21/9) lalu.(wol/acm/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post