JAKARTA, jabar.waspada.co.id – Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan, total korban bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar berjumlah 14 orang. Argo menyampaikan, pelaku bom dua orang dan beraksi mengendarai sepeda motor.
Argo merinci, 3 orang korban dirawat di RS Stella Maris Makassar, korban di antaranya luka bagian leher, dada muka, tangan dan kaki.
Selanjutnya, 7 orang korban dirawat di RS Akademis. Korban terkena serpihan-serpihan ledakan di betis dan paha. Terakhir, 4 orang dirawat di RS Pelamonia. Ledakan mengenai paha, betis dan kepala. Ada juga yang terkena bagian muka.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengungkapkan, pelaku meledakkan bom di Gereja Katedral Makassar, saat masih berada di atas motor. Saat akan masuk ke parkiran gereja, pelaku dicegat petugas sekuriti.

Bom meledak sekira pukul 10.35 WIT, Minggu (28/3/2021). Pelaku datang saat jamaah selesai ibadah misa dan keluar dari gereja. “Kalau dilihat dari TKP, jasad yang ada dengan kendaraan menyatu, diduga belum turun dari motor karena ditahan petugas gereja,” ujar Merdisyam.
Kesaksian Warga
Andi Takdir, salah seorang saksi mata di tempat kejadian mengaku syok akibat ledakan besar akibat diduga bom bunuh diri tersebut. Ia bilang melihat beberapa potongan tubuh akibat ledakan tersebut.
“Ada beberapa potongan tubuh manusia ini,” tutur Andi kepada wartawan, di dekat lokasi, Minggu (28/3).
Dia mengatakan melintas lokasi ledakan tersebut karena hendak ingin ke sekolah tempatnya mengajar. Kebetulan sekolah itu berada di Jalan Kajaolaliddo, Makassar atau bersebelahan langsung dengan Gereja Katedral.
“Ada beberapa potongan tubuh manusia ini,” tuturnya.
Terkait ledakan karena dugaan bom ini, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes E Zulfan, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan sedang berupaya menuju tempat kejadian peristiwa (TKP), “Saya sedang menuju ke TKP,” ujarnya singkat. (wol/ags)
Discussion about this post