Rachmat mengatakan, sebelumnya MPP akan dibangun di PD Pasar namun karena terdampak pandemi Covid-19 maka dipindahkan ke Jalan Cianjur No.34 guna memanfaatkan aset milik Pemko Bandung.
“Bulan Desember mendatang MPP yang berlokasi di Jalan Cianjur sudah dapat beroperasi. Di sana ada ruang serba guna eks Puskesmas Ahmad Yani kita manfaatkan. Sifatnya tidak membangun dari nol. Kita rehabilitasi interior dan eksteriornya sehingga layak menjadi MPP,” ujar Rachmat di Balai Kota Bandung, Kamis (17/7).
Rachmat mengaku optimis, karena saat ini progress MPP telah mencapai angka 90 persen.
“Nantinya, di sana akan tersedia 32 instansi yang dapat melayani lebih dari 100 jenis layanan. Termasuk manajemen lalu lintas supaya masyarakat tidak bingung ketika harus datang. Insha Allah target Desember kita mulai operasional. Di sana ada taman juga, itu sesuai syarat dari KemenpanRB,” terangnya.
Sedangkan, Gerai Pelayanan Publik (GPP) yang dibangun di wilayah Sumarecon, Gedebage yang bertujuan guna melayani masyarakat Bandung Timur ini merupakan bentuk kolaborasi antara Pemko Bandung dengan Sumarecon.
“Menurut KemenpanRB tidak boleh ada dua MPP sehingga di Sumarecon dibuatlah GPP. Mulai desain, isinya, bangunan tiga lantai dari mereka. Jaringan dan perangkat lunak diisi oleh kita,” jelasnya.
“Akan ada 17 instansi yang melayani kurang lebih 50 jenis pelayanan. Seminggu ini kita sudah mengisi perangkat lunak dan keras, kita siapkan tenan, Insha Allah akhir Juni kita sudah bisa simulasi,” ungkapnya.
“Rencananya soft launching 29 Juni, tapi karena kondisi pandemi jadi akan dijadwalkan ulang, mudah-mudahan awal Juli sudah bisa launching,” sambungnya.
Ia berharap dengan hadrinya MPP dan GPP ini akan mempermudah masyarakat khususnya Kota Bandung.
“Konsepnya MPP itu instansi pemerintah kota dan instansi lain kita kumpulkan, sehingga mereka tidak perlu lagi mencari tempat yang tersebar, tapi bisa diselesaikan di satu tempat,” tutupnya. (wol/rin)
Editor : ANDA
Discussion about this post