BANDUNG, jabar.waspada.co.id – Kepala Balai Wyata Guna, Sudarsono, mengungkapkan sejumlah Rumah Sakit di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung kini sudah banyak yang meminta untuk mendapatkan bantuan telur rebus bagi para tenaga kesehatan. Ia pun mengungkapkan pihaknya bersedia. Namun hingga saat ini masih menunggu instruksi dari Kementerian Sosial.
Seperti diketahui, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menginstruksikan mendirikan dapur umum di Balai Wyata Guna, Kota Bandung. Dapur umum tanggap darurat Covid-19 tersebut akan menyalurkan ribuan telur rebus dalam upaya menguatkan imunitas para tenaga kesehatan (nakes).
“Berdasarkan data yang terkumpul kepada kami melalui Dinkes Bandung dan Kabupaten Bandung, memang ada beberapa yang sudah menyampaikan data tenaga kesehatannya. Tapi karena arahan kita untuk berfokus di beberapa titik ini jadi kami tetap menunggu arahan pimpinan (Kemensos) apakah semua usulan yang disampaikan itu bisa dipenuhi nantinya,” ujar Sudarsono kepada Waspada Online Jabar.
Sementara itu, Kasi PSKB Bidang Linjamsos Dinsos Jabar, Moch Noor menambahkan, para relawan ini siap untuk memasak berapa pun jumlah telur yang akan diolah nantinya, guna memenuhi kebutuhan imunitas para nakes di wilayahnya.
“Relawan Tagana ini siap mau masak berapa pun juga, tinggal nunggu instruksi gimana perintah dari pimpinan saja,” tegas Noor.
Dia menyebut, hingga saat ini dirinya dan pihak yang terlibat masih memproduksi telur rebus berdasarkan instruksi dari Kemensos yaitu sebanyak 2.400-an telur per hari untuk nakes di RSUD Bandung dan RS Bhayangkara dan ini masih mencukupi untuk dua hingga tiga hari ke depan.
Dikatakan, bahkan pihaknya siap jika dapur umum ini nantinya menyediakan paket nasi bungkus seperti dapur umum yang ada di Jakarta.
“Seperti yang di Jakarta ada arahan paket nasi bungkus ya akan kami jalankan. Tapi sampai saat ini kami belum mendapatkan arahan untuk membantu paket nasi bungkusnya sehingga masih tetap berfokus untuk mengirimkan paket telur rebus sesuai dengan arahan saat ini,” tutupnya.
Perlu diketahui, dalam membangun dapur umum ini melibatkan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Dinas Sosial Jawa Barat serta Tagana Bandung Raya. (wol/suy)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post