Mengutip Reuters Rabu (18/8), pencarian korban dilanjutkan setelah badai tropis berlalu dan warga Haiti yang dilanda gempa berteriak-teriak mencari makanan, penampungan dan bantuan medis.
Kemudian untuk warga yang terluka karena bencana itu mencapai 9.915 jiwa. Selain itu, menurut Dinas Perlindungan Sipil pada sore, masih banyak orang yang dinyatakan hilang atau masih berada di bawah reruntuhan.
“Tidak ada cukup dokter dan sekarang dia sudah meninggal,” ujar Lanette Nuel, korban gempa yang tengah duduk di samping mayat putrinya di rumah sakit utama Les Cayes.
Selanjutnya di depan Lanette terlihat mayat wanita berusia 26 tahun yang merupakan seorang ibu dari dua anak yang tewas akibat tertimpa puing-puing selama gempa berkekuatan 7,2 skala richter.
“Kami datang kemarin sore, dia meninggal pagi ini. Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” jelas ibu dari dua anak yang tewas itu.
Gempa pada Sabtu (14/8) merobohkan puluhan ribu bangunan di negara termiskin di Amerika, yang masih belum pulih dari gempa 11 tahun lalu yang menewaskan lebih dari 200.000 orang.
Lebih lanjut upaya bantuan mengalami kendala yang rumit karena kondisi yang belum memungkinkan dan terjadi banjir bandang serta tanah longsor setelah Badai Tropis Grace, yang pada Kamis sore terus berlanjut melewati Jamaika, yang semakin memperumit masalah.
“Keluarga Haiti yang tak terhitung jumlahnya telah kehilangan segalanya akibat gempa dan sekarang benar-benar hidup dengan kaki terendam air akibat banjir,” kata Bruno Maes, perwakilan dari UNICEF di Haiti. (wol/vin)
Discussion about this post