BANDUNG, jabar.waspada.co.id – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menuturkan berdasarkan pemantauan di lapangan dan survei Dinas Kesehatan, saat ini disiplin protokol kesehatan di tengah masyarakat sedikit menurun. Utamanya soal penggunaan masker ketika beraktivitas.
Dengan adanya hal itu, Yana memberi contoh kasus di sejumlah negara dengan capaian vaksinasi Covid-19 yang tinggi saat ini kembali terjadi lonjakan kasus paparan Covid-19. Ia meneruskan hal itu akibat warganya terlena dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes).
“Jangan abai, jangan euforia, tetap saja prokes. Karena meskipun nanti vaksin selesai 100 persen, kita tetap harus adaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satunya penggunaan masker,” ucap Yana saat pembagian masker di Pasar Sederhana, Rabu (6/10).
Yana melanjutkan, saat ini kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Kota Bandung sudah terkendali dengan baik. Namun, hal itu tak lantas membuat abai terhadap protokol kesehatan.
Yana sangat berterima kasih kepada tim dari gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19 yang berkenan untuk berkolaborasi memberikan bantuan masker dan handsanitizer.
Di samping membutuhkan fungsinya, pembagian masker juga sebagai simbolis bahwa disiplin protokol kesehatan jangan sampai menurun.
“Ini adalah salah satu ikhtiar kita. Karena protokol kesehatan, salah satunya penggunaan masker menjadi sangat penting agar terhindar dari paparan virus,” jelas Yana.
Kemudian Yana pun mengingatkan kepada pedagang pasar pentingnya menerapkan protokol kesehatan yang benar agar tidak tertular Covid-19.
“Mudah-mudahan dengan pembagian masker, para pedagang bisa melindungi dirinya. Karena kita tidak pernah tahu pembeli datang dari zona apa. Jadi bisa melindungi dirinya sendiri dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, inisiator gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19, Asep Warlan Yusuf mengaku menyediakan 2.000 paket protokol kesehatan yang terdiri dari masker dan handsanitizer. Serta 100 paket sembako yang khusus dibagikan di Pasar Sederhana.
”Selain di pasar, target lainnya yaitu DKM atau masjid dan tempat-tempat yang berpotensi ada kerumunan seperti sekolah,” kata Asep.
Menurut Asep, gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19 ini sebagai pemantik kesadaran masyarakat untuk bergandengan tangan bersama pemerintah menangani pandemi Covid-19. (wol/vin)
Editor: ANDA
Discussion about this post