Jabar.waspada.co.id – Film Indonesia memiliki banyak genre, mulai dari komedi, action, horor, drama, romantis, hingga kisah hidup seseorang. Terdapat sejumlah tayangan dalam negeri yang mengangkat cerita inspiratif dari berbagai sudut pandang kehidupan, salah satunya orang yang berkebutuhan khusus.
Berikut ini daftar film indonesia tentang orang dengan kebutuhan khusus.
1. Malaikat Juga Tahu
Film ini menceritakan Abang (Lukman Sardi), seorang cowok yang menderita autis. Dia punya bakat bermusik, bisa merekonstruksi barang dan daya hafal yang luar biasa, tapi kondisi mentalnya seperti anak usia 4 tahun. Padahal, usianya sudah 38 tahun. Abang memendam perasaan cinta kepada Leia yang kerap menemaninya dalam aktivitas sehari-hari. Namun, Leia malah menjalin asmara dengan Hans adik dari Abang dan bikin hati Abang hancur.
Kisah Malaikat Juga Tahu ditampilkan dalam bentuk cerita pendek di film Rectoveso (2013). Film ini ngasih lo gambaran bahwa penderita autisme juga bisa memiliki rasa cinta. Film ini juga ngasih lihat bagaimana kasih sayang seorang ibu yang nggak ada batasnya walaupun anaknya mengalami autisme.
2. Malaikat Kecil
Film ini berkisah tentang Budiman (Dwi Sasono), seorang ayah dan suami yang menyandang autis dan bekerja sebagai penjual ikan. Istrinya, Siti (Tika Bravani), mencari upah tambahan dengan mencuci baju sembari mengurus suami serta anak-anaknya. Meski berpenghasilan pas-pasan, Budiman berjanji bakal membelikan baju baru untuk kedua anaknya. Meski sulit mewujudkan janjinya, Budiman terus berusaha demi kebahagiaan keluarga.
Pengambilan gambar yang sederhana bikin film Malaikat Kecil jadi kisah hidup yang mendekati realita. Film ini ngasih lihat lo bahwa seseorang yang berkebutuhan khusus bisa gigih berusaha mewujudkan janji yang telah diucapkannya.
3. Ayah, Mengapa Aku Berbeda
Diangkat dari novel karya Agnes Davonar, film penuh haru ini mengisahkan tentang Angel, seorang tuli yang pintar dan tinggal bersama Ayah dan Neneknya.
Setelah kematian sang Nenek, Angel disarankan untuk masuk ke sekolah biasa karena kecerdasannya tersebut. Setelah berkali-kali ditolak, akhirnya ia diterima di sebuah sekolah umum. Namun, kehidupan yang dihadapi jauh dari kata menyenangkan dan harus terus berusaha agar diterima sebagai murid normal di sekolah tersebut.
4. My Idiot Brother
Film yang diangkat dari novel berjudul serupa karya Agnes Davonar ini mengisahkan tentang sepasang saudara yang tumbuh dengan dua kondisi berbeda, sang adik ialah gadis yang tumbuh dalam situasi normal dan sang kakak yang tumbuh dengan kondisi autisme.
My Idiot Brother mencoba mengangkat kenyataan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat yang beragam. Mereka ditekan untuk tidak hadir dalam kehidupan seseorang dan berjuang agar keberadaannya diterima banyak orang.
5. Dancing in The Rain
Banyu (Dimas Anggara) tinggal bersama eyangnya karena kedua orang tuanya tidak mampu mengurusnya. Ketika mulai masuk sekolah, diketahui bahwa Banyu mengidap spectrum autis yang menyebabkan ia sulit berinteraksi dengan lingkungannya. Banyu sering mendapatkan bully dari teman-temannya. Munculah Radin (Deva Mahenra) yang selalu membela Banyu ketika dibully. Ditambah dengan kehadiran Kinara (Bunga Zainal) menambah indahnya persahabatan mereka bertiga.
Discussion about this post