MEDAN, Waspada.co.id – Kakek Abbas Bin Sadmi Saif calon haji (Calhaj) berumur 96 tahun asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) harus menunggu selama 10 tahun agar bisa berangkat menuju tanah suci untuk menjalankan ibadah haji.
Kakek Abbas berangkat menunaikan rukun Islam kelima ini bersama istrinya Surianti setelah penantian panjang selama 10 tahun. Kakek Abbas menceritakan, untuk berangkat ia mengumpulkan biaya dari penghasilan bertani.
“Tahun 2013 menunggu, dari bertani (ongkos untuk berangkat),” kata kakek Abbas saat ditemui di Asrama Haji Medan, Selasa (23/5) lalu.
Dia mengakui, sangat senang bisa menjadi peserta haji. Walaupun menggunakan kursi roda, terlihat jelas senyumnya saat pemeriksaan kesehatan hingga mendengarkan penjelasan petugas.
Di usianya yang sudah renta, ia paham betul dengan kondisi kesehatannya. Karena itu, ia sudah menyiapkan obat-obatan lengkap dalam tas nomor 145 yang dibawanya.
Kakek Abbas mengatakan, obat yang dibawa ini memang biasa diminum olehnya. Kondisi kesehatan Abbas masih tampak sangat sehat, namun untuk penglihatan diakuinya tak begitu terlihat jelas.
“Alhamdulillah,” ucap Kakek Abbas, sembari mensyukuri kondisi kesehatannya saat ini.
Kakek Abbas termasuk dalam 20 persen calon haji lanjut usia dari total 360 peserta dari Kabupaten Madina.
Kakek Abbas mengakui, memang sudah pernah berangkat haji pada tahun 2012 lalu. Namun ia ingin kembali ke tanah suci karena ingin melihat Masjidil Haram. Bahkan, katanya, dalam tidurnya pernah melihat Masjidil Haram.
“Ingin Kesana lagi, tidurpun nampak itu Masjidil Haram,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, tahun 2023 ini ada 20 persen calon haji lanjut usia dari Sumut. Tercatat ada sebanyak 416 orang calon haji dengan usia 80 sampai 96 tahun. (wol/man/d1)
Discussion about this post