GAZA, Waspada.co.id – Sebanyak 562 orang warga Palestina tercatat sebagai pasien hemofilia, terdiri dari 178 pasien di Jalur Gaza dan 384 pasien di Tepi Barat berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina.
Hemofilia adalah gangguan pada sistem pembekuaan darah yang langka. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan protein tertentu yang dibutuhkan dalam proses pembekuaan darah.
Hal ini disampaikan Kemenkes dalam rangka Hari Hemofilia Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April. Peringatan yang mengusung tema ‘Akses Pengobatan untuk Semua-Pencegahan Pendarahan sebagai Standar Perawatan Global’.
Peringatan ini juga menyoroti penderitaan dan kebutuhan pasien sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hemofilia.
Direktur Jenderal Pelayanan Medis Pendukung Kemenkes Palestina, Osama Al-Najjar, mengatakan penderitaan pasien hemofilia dan pendarahan di Jalur Gaza naik dua kali lipat akibat agresi brutal yang dilakukan Israel dan penghancuran infrastruktur di sektor kesehatan.
Al-Najjar menambahkan bahwa kementerian berupaya mengirim obat-obatan dan memberikan pelayanan melalui Yayasan Kerjasama Italia melalui Bulan Sabit Merah Palestina.
Menurutnya, kehancuran infrastruktur di pusat-pusat kesehatan dan medis di Jalur Gaza telah menyebabkan pasien kehilangan akses terhadap perawatan medis yang dibutuhkan. (wol/inilah/man/d2)
Discussion about this post