KUTACANE, Waspada.co.id – Dua Kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), mengkhawatirkan bencana banjir yang terus melanda. Sedikitnya enam desa dari Kecamatan Bambel dan Lawe Sumur terus terancam banjir ketika musim penghujan tiba.
Keenam desa tersebut yaitu, Desa Lawe Ijo, Desa Lawe Ijo Metuah, Desa Lawe Ijo Ampera, Desa Kuning 1, Desa Kuta Lesung dan Desa Setia Baru. Dari nama-nama desa itu, diketahui sering mengalami peristiwa banjir dari luapan Sungai Lawe Kinge.
Dari amatan Waspada Online, eman desa yang berada di dua Kecamatan Bambel dan Lawe Sumur, dalam kurun satu tahun tidak kurang mengalami lima kali mengalami peristiwa banjir. Dari satu peristiwa, diketahui puluhan hingga ratusan rumah warga ikut terdampak.
Bukan itu saja, bahkan ratusan hektar lahan pertanian juga ikut mengalami kerusakan, tidak jarang warga petani banyak yang mengalami gagal panen, termasuk aktivitas perekonomian lainnya ikut juga terdampak.
Kepala Desa Setia Baru, Kecamatan Lawe Sumur, Malidin, Senin (22/4), mengatakan ancaman banjir luapan Sungai Lawe Kinge yang sering terjadi di desanya itu, bukan lagi hanya sekedar ditingkat meresahkan warga. Justru, telah menampik kerugian warga.
“Bukan hanya sekedar meresahkan, tetapi telah banyak menimbulkan kerugian, selain rugi materi bahkan banyak lahan pertanian yang hingga sampai saat ini belum bisa fungsikan oleh warga,” sebut Malidin.
Dia juga mengatakan, kekhawatiran bencana banjir dari luapan Sungai Lawe Kinge adalah faktor penyebab utamanya bagi warga petani untuk enggan bercocok tanam.”Banyak lahan pertanian yang berada disekitaran bantaran Sungai Lawe Kinge tidak lagi difungsikan oleh warga,” jelasnya.
Sudirman, warga Desa Kuning 1, Kecamatan Bambel, menyebutkan juga bahwa peristiwa banjir yang sering menggenangi pemukiman warga di desanya itu, diakibatkan luapan Sungai Lawe Kinge.
“Terutama diakibatkan jebolnya tanggul. Tanggul-tanggul Sungai Lawe Kinge sering mengalami jebok karena tidak mampu menampung derasnya arus sungai yang bermaterialkan kayu dan lumpur,” katanya.
Dari dampak banjir-banjir itu, menurut dia, banyak yang telah merugikan warga, termasuk juga telah menghambat prosesnya perputaran perekonomian warga.”Kita hanya berharap kepada pemerintah agar serius untuk mengatasi penyebab banjir yang kerap terjadi akibat luapan Sungai Lawe Kinge,” imbuhnya. (wol/sur/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post