Tanpa Permintaan Dari Luar, Ekonom Sebut Ini Idealnya Harga Cabai di Sumut

MEDAN, Waspada.co.id – Harga cabai merah di sekitar Kota Medan, Deliserdang, dan Langkat menunjukkan harga yang sudah diatas Rp30.000 per Kg.

Berada dalam rentang Rp30.000 hingga Rp37.0000 per Kg nya. Dan yang terpantau paling mahal ada di gunung sitoli Nias yang mencapai Rp47.500 per Kg

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan harga cabai merah di Sumut masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan provinsi tetangga Sumut.

“Seperti di Riau yang mencapai Rp65.000 per Kg, atau di sumatera selatan yang ditransaksikan dalam rentang Rp55.000 hingga Rp60.000 per Kg. Dan kenaikan harga cabai merah di wilayah Sumut dipengaruhi oleh tingginya harga cabai di luar Sumut seperti wilayah yang disebutkan, termasuk diwilayah lainnya seperti Jawa,” tuturnya, Jumat (26/4).

Pada dasarnya produksi cabai merah di Sumut mengalami gangguan akibat musim kemarau. Ada penurunan sekitar 15 persen yang memang pada dasarnya berpeluang mendongkrak harga.

“Nah berapa sebenarnya harga cabai merah yang ideal jika produksi cabai merah di Sumut tidak di distribusikan keluar provinsi Sumut? Saya menghitung harganya berada dikisaran Rp15.000 hingga Rp25.000 per Kg nya untuk kota medan dan sekitranya, atau sekitar Rp35.000 per Kg di wilayah nias. Beberapa pekan lalu, harga cabai merah berada dikisaran Rp15.000 – Rp25.000 per kg, saat permintaan cabai dari luar Sumut tidak terjadi,” tandasnya.

Bahkan permintaan cabai dari pedagang di kota medan ke wilayah indrapura hanya mampu diipenuhi skeitar 70 persen dari total permintaannya.

“Dan jika harga cabai di riau, kepulau riau dan sumatera selatan mengalami penurunan hingga menyentuh Rp40.000 per Kg. Maka harga cabai merah di Kota Medan dan sekitarnya berpeluang berada di bawah angka Rp27.000 per Kg,” ungkapnya.

“Harga cabai merah yang terbentuk saat ini tentunya menguntungkan bagi para petani cabai merah di Sumut. Namun bagi konsumen di Sumut, seharunya bisa lebih diuntungkan senadainya harga cabai di provinsi sebelah tidak mengalami kenaikan yang tinggi,” tandasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung