MEDAN, Waspada.co.id – Pada triwulan I tahun 2024, Perekonomian Sumut mencapai 4,88 persen secara years on years (YoY).
“Ekonomi Sumut tumbuh 4,88 persen pada triwulan I-2024,” tutur Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin, Senin (6/5).
Pertumbuhan pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang tumbuh signifikan adalah Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 11,63 persen, diikuti Informasi dan Komunikasi 7,85 persen, Transportasi dan Pergudangan sebesar 7,51 persen, Jasa Pendidikan sebesar 7,36 persen serta Konstruksi sebesar 6,43 persen.
“Sementara itu, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, dan Industri Pengolahan masing-masing tumbuh sebesar 5,42 persen dan 3,73 persen,” ujarnya.
Selain itu, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 17,69 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 8,78 persen, Komponen PK-RT tumbuh sebesar 5,53 persen, Komponen PMTB tumbuh sebesar 4,38 persen dan diikuti oleh Komponen PKP yang tumbuh sebesar 2,04 persen.
“Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa yang merupakan komponen pengurang dalam PDRB tumbuh sebesar sebesar 10,42 persen,” ungkapnya.
Dari data BPS, perekonomian Sumut Triwulan I Tahun 2024 mengalami kontraksi sebesar 0,59 persen (q-to-q) dibanding Triwulan IV Tahun 2023. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan yang cukup dalam diantaranya Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 5,01 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 4,89 persen, Transportasi dan Pergudangan sebesar 2,91 persen, Konstruksi sebesar 2,69 persen, serta Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 1,93 persen.
“Di sisi lain, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Real Estate sebesar 4,07 persen, diikuti Jasa Perusahaan 2,01 persen, serta Jasa Keuangan sebesar 1,68 persen,” jelasnya.
Sedangkan, kontraksi sebesar 0,59 persen juga disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi di beberapa komponen PDRB pengeluaran. Komponen yang mengalami kontraksi yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 13,62 persen dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,71 persen.
“Sementara Komponen PK-LNPRT tumbuh sebesar 4,74 persen; komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 1,88 persen diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) yang tumbuh sebesar 0,32 persen. Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa yang merupakan komponen pengurang mengalami kontraksi sebesar 0,29 persen,” jelasnya.
Struktur PDRB Sumatera Utara menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku Triwulan I Tahun 2024 tidak menunjukkan perubahan berarti.
“Perekonomian Sumatera Utara masih didominasi oleh Komponen PK-RT sebesar 51,36 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 37,79 persen, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 28,92 persen, Komponen PK-P sebesar 5,19 persen, Komponen Perubahan Inventori sebesar 1,87 persen, dan Komponen PK-LNPRT sebesar 0,95 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 26,09 persen,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post