MEDAN, Waspada.co.id – Kecanduan game online dapat menyebabkan konsekuensi yang luar biasa bagi para pemainnya.
Para pecandu game rela melupakan tidur, mereka menghabiskan waktu lebih banyak di dunia virtual. Sehingga disimpulkan bahwa bermain game online dapat membuat remaja menghabiskan lebih banyak waktunya didepan komputer ataupun smartphone yang membuat interaksi dengan orang lain disekitar menjadi terhambat.
“Banyaknya waktu yang dihabiskan melalui aktivitas di dunia virtual membuat keterampilan dan interaksi dalam berkomunikasi dengan orang-orang disekitar pemain game online pun menjadi berbeda. Mereka akan memilih berdiam dan tertuju dengan game online daripada melakukan interaksi dengan orang disekitar. Jika begitu, maka bermain game online tentu memiliki pengaruh dengan interaksi sosialnya, salah satunya yaitu komunikasi interpersonal yang dilakukan remaja pemain game online,” ujar Hj Henny Pratiwi SP MM, Dosen Politeknik LP3I Medan, Selasa (7/5).
Henny mengatakan bahwa salah satu dampak yang terjadi jika remaja melakukan komunikasi interpersonal yang tidak efektif yaitu remaja menjadi kurang memberikan simpati saat berbicara dengan lawan bicaranya dan sering kali lebih memilih fokus dengan aktifitasnya bermain game online. Hal ini sangat banyak kita temukan di beberapa sekolah. apalagi di sekolah tersebut di izinkan membawa HP dan tersedianya jaringan WIFI.
“Hal ini akan memicu siswa sering untuk sering bermain game online melalui HP saat jam kosong, jam istirahat, maupun pulang sekolah. Setelah pulang sekolah, beberapa siswa seringkali tetap berada di sekolah karena menggunakan WIFI sekolah untuk bermain game online,” terang Henny.
Lanjut Henny, bahwa siswa seringkali tidak menyapa guru yang lewat saat sedang bermain game online di sekitar sekolah.
“Siswa juga seringkali tidak menatap lawan bicara jika ada yang mengajak mereka berbicara karena merasa menganggu konsentrasi dan memilih untuk tidak terlalu sering berbicara dengan orang lain di sekitar pada saat bermain game online. dan ini sangat menurunkan kualitas moral pada anak,” katanya lagi.
Ia memaparkan, untuk itu perlu adanya kesadaran diri dan pengendalian terhadap game online. untuk mengatasi kecanduan tersebut ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti membatasi waktu bermain game, menyibukkan diri dengan kegiatan seperti keagamaan, kegiatan pelatihan skill,sosialisasi dampak dari game Terapkan batasan. Membatasi anak dalam bermain game online, seperti membatasi akses ke perangkat game dan membatasi waktu anak bermain game
“Terapkan rutinitas sehat dengan melakukan terapi perilaku kognitif, membangun komunikasi dengan anak agar anak tidak terfokus ke game online maka sang anak harus diajak bermain dan belajar bersama orangtua sehingga mereka tidak kecanduan dengan game online”, pungkas Henny yang juga merupakan Ketua ACSB Regional Sumatera Utara. (wol/ari/d1)
Discussion about this post