MEDAN, Waspada.co.id – Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara bersama Duta Bahasa Sumatera Utara melaksanakan kegiatan Krida Bahasa: Bengkel Kreatif Cipta Lagu Bahasa Daerah pada tanggal 13-14 Maret 2024 di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara.
Bahasa daerah merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai. Identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat terkandung di dalamnya.
Dilansir melalui laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara yang paling banyak bahasa daerahnya. Akan tetapi, pada akhir abad ke-21, sekitar lebih dari setengah bahasa daerah di Indonesia akan punah.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa akan pentingnya bahasa daerah sebagai jati diri bangsa sekaligus meningkatkan kreativitas siswa lewat cipta lagu berbahasa daerah.
“Ini menjadi bagian penting dari kreativitas Teman-Teman agar dapat menjadi orang Indonesia yang unggul. Orang Indonesia yang unggul adalah yang menguasai bahasa asing, di samping itu juga mereka yang mengetahui identitasnya dengan menggunakan bahasa daerah, dan mengutamakan bahasa Indonesia,” katanya.
“Mulai saat ini, mari kita tanamkan dalam diri kita sebagai orang Indonesia kapan waktunya menggunakan bahasa Indonesia, kapan kita menggunakan bahasa daerah, dan kapan kita menggunakan bahasa asing,” ujarnya lagi.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara Drs. Alpian Hutahuruk, M.Pd. Alpian berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam melestarikan bahasa daerah.
Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari ini melibatkan 100 siswa SMP/MTs di wilayah Medan dan Deliserdang. Seluruh peserta mendapatkan pemahaman tentang Revitalisasi Bahasa Daerah oleh Hidayat Widiyanto, M.Pd.
Lalu, dilanjutkan dengan materi Anak Muda Keren dan Gaul Jago Berbahasa Daerah oleh Melkisedek Morsa Abadi Nababan selaku Dubas Sumut 2023, Apa Beda Belagu dan Berlagu? Oleh Hasan Al Banna, S.Pd., serta Musik dan Lagu Berbahasa Daerah oleh Erizon Koto dan Muhammad Yusuf, MSn. Kegiatan diakhiri dengan pelatihan mengaransemen lagu. (wol/ari/d1)
Discussion about this post