JAKARTA, Waspada.co.id – Kemandirian dan kemampuan untuk mengemukakan ide serta gagasan dengan penuh kepercayaan diri dinilai perlu ditanamkan sejak dini pada diri anak. Misalnya saat anak-anak mengenyam PAUD dan juga ketika menginjak jenjang taman kanak-kanak.
Pendidik Sekolah Cikal Bandung, Dwi Ayun Pratiwi atau yang akrab disapa Ayun, mengatakan menumbuhkan kompetensi mandiri menjadi hal penting. Kemampuan itu berguna untuk menghadapi segala tantangan di masa kini, agar anak terbiasa tumbuh bergerak, hingga berdaya atas dirinya sendiri untuk memecahkan berbagai masalah di perjalanan pengembangan dirinya.
Menurut Ayun, menumbuhkan kompetisi mandiri dalam diri anak sangat penting dibangun sedini mungkin karena berkaitan erat dengan perkembangan rasa tanggung jawab, kemampuan mengelola emosi, dan berinteraksi dengan orang lain.
Kemandirian dinilai penting untuk tumbuh kembang anak. Dengan belajar mandiri, anak akan dikenalkan dengan tanggung jawab, cara ia mengambil keputusan, mengolah emosi, serta berinteraksi dan dengan orang lain.
“Ketika anak-anak telah terbiasa diberi ruang untuk menjadi individu yang mandiri, maka seiring waktu akan muncul dalam dirinya rasa kepercayaan diri bahwa ia mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya,” ucapnya dilansir dari laman republika, Sabtu (18/5).
Dia mengatakan, menumbuhkan kemandirian sejak dini pada anak, bukan berarti mewajibkan anak sejak kecil melakukan apapun sendiri, melainkan menumbuhkan kompetensi itu secara perlahan di setiap fase tumbuh kembangnya.
“Mengajarkan kemandirian pada anak bisa dimulai saat anak sejak dini, namun yang perlu diingat bahwa kemandirian yang kita ajarkan harus sesuai dengan usia anak,” kata Ayun.
Dia mencontohkan, pada usia anak mencapai empat tahun berikan kepercayaan pada anak untuk memilih baju mana yang akan dipakai. Pada usia lima tahun latih anak untuk belajar memakai sepatu sendiri.
Sebagai pendidik, Ayun meyakini proses pengembangan diri fase 5 tahun pertama anak cenderung memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk belajar dan mengamati sekitarnya. Keyakinan yang ia sampaikan tentu juga berdasarkan pada hasil penelitian dari Patricia Gaminde, psikolog dan psikoterapis, The Importance of Our Children Being Independence.
Sebuah jurnal berjudul The Importance of Our Children Being Independence karya Patricia Gaminde menyebutkan bahwa pada usia anak mencapai lima tahun aktivitas otaknya mencapai 80 persen dari orang dewasa, artinya anak-anak di fase ini sangat termotivasi dalam belajar.
“Sehingga pada usia tersebut atau bahkan lebih muda, orang tua dapat mengajarkan kemandirian anak sesuai dengan porsinya, tujuannya adalah agar anak bisa menjadi individu yang percaya diri dan dapat menjadi bekal anak untuk survive ketika menemukan dan permasalahan,” ujar Ayun menjelaskan. (wol/republika/mrz/d1)
Discussion about this post