MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melakukan sejumlah langkah antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah atau diperkirakan jatuh pada 17 dan 18 Juni 2024.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sumut, Mulyadi Simatupang, Senin (3/6). Dia menjamin untuk pasokan kebutuhan aman di Provinsi Sumut ini.
“Ya biasanya, kenaikan harga bahan pokok itu di hari besar keagamaan termasuklah ini nanti Idul Adha. Itu biasanya, daging kemudian ayam broiler, telur, sementara untuk beras, cabai ini masih memenuhi lah, karena kita juga menghasilkan komoditi tersebut,” kata Mulyadi.
Mulyadi mengungkapkan, langkah antisipasi yang akan dilakukan berupa pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok, bersama stekholder terkait hingga melakukan operasi pasar murah, untuk menekan harga komoditas yang naik.
“Kalau pasar murah selalu ada, karena memang hal seperti itu, kita melihat gejolak di masyarakat dari pantauan kita setiap hari. Kita juga bisa pantau pasar setiap hari, jadi kita bisa tahu harga harga diatas eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah,” sebutnya.
Mulyadi mengungkapkan bahwa ada sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan seperti bawang merah, dan bawang putih. Tapi, sudah disiapkan antisipasi hingga intervensi harga, kembali normal.
“Jadi untuk saat ini itu baru bawang merah dan putih yang sedikit melonjak, karena pasokan dari luar terganggu. Kemudian gula juga kita masih impor, kalau pun ada itu dari Jawa, tapi kalau cabai, beras, minyak goreng itu harga masih stabil,” sebutnya.
“Pertama tentu di Jawa sana kondisinya panennya agak terganggu, sehingga pasokannya berkurang, sementara bawang merah dari kita juga belum bisa memenuhi pasar di Sumut, ini biasanya yang membuat terganggu,” sambungnya.
Mulyadi mengimbau masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran Idul Adha, sesuai dengan kebutuhan dan jangan berbelanja berlebihan.
Termasuk, Mulyadi menegaskan pihaknya akan terus berkordinasi, dengan produsen hingga distributor bahan pokok, jangan momentum Hari Raya Idul Adha, menaik harga dan mempermainkan harga kebutuhan pokok, dengan mencari keuntungan besar.
“Kita kordinasi juga sama mitra-mitra kerja kita, produsen-produsen bahan pokok, kita melakukan pantauan pasar juga, kita coba memutus rantai spekulan-spekulan, kita selalu kordinasi dengan pertanian juga,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post