SIPIROK, Waspada.co.id – Kondisi ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Kota Padangsidimpuan hingga ke Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Tapanuli Utara (Taput) kian memprihatinkan.
Dengan jarak mencapai lebih dari 100 kilometer, jalan yang seharusnya menjadi urat nadi utama transportasi di pantai Barat Sumut ini justru dalam kondisi kupak-kapik dan rusak berat di berbagai titik.
Keprihatinan masyarakat semakin memuncak melihat kondisi jalan yang tak kunjung membaik meskipun dana APBN untuk perbaikan telah digelontorkan.
Warga sekitar dan para pengguna jalan kini mulai mempertanyakan kemana larinya dana perbaikan yang ditampung oleh pihak terkait. Mereka mendesak Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu) Idianto SH MH diminta untuk segera mengusut tuntas penggunaan dana perbaikan Jalinsum Tapsel, Taput dan Kota Padangsidimpuan itu.
“Bapak Kajatisu sudah wajar memanggil pihak terkait dana pengaspalan dan perbaikan Jalinsum Tapsel, Taput dan Kota Pdangsidimpuan. Kita heran permukaan jalan bergelombang, rusak di berbagai titik, kemana dana pemeiliharaan jalan selama Tahun 2023 dan awal tahun 2024,” ujar Aktivis Anti Korupsi Drs Aliuddin Harahap kepada Waspada Online di Padangsidimpuan, Kamis (13/6) kemarin.
Setiap hari kata Aliuddin pengguna jalan harus berjibaku dengan lubang-lubang besar yang mengancam keselamatan warga Tapanuli. Tak sedikit kendaraan yang mengalami kerusakan parah, bahkan kecelakaan tragis kerap kali terjadi.
Salah seorang pengemudi truk, Monang (48), mengungkapkan kekesalannya, “Kami selalu was-was melewati jalan ini. Setiap perjalanan di Desa Bulu Payung, Batu Jomba ini, nyawa serasa dipertaruhkan. Dana perbaikan diduga sudah dikucurkan, tapi kondisi jalan tetap saja begini, alat berat parkir, entah apa gunanya,” kata Monang.
Warga lain, Sri Utami (38), menambahkan, “Kami berharap ada tindakan nyata. Jangan hanya tebar pesona Anggota DPR RI yang duduk di Senayan khususnya yang berasal dari Tapsel selama ini ditengarai hanya ‘d 3’ (datang, duduk dan diam) saat rapat. Tapi Perbaikan jalan ini mereka tutup mata, jangan sampai lebih banyak korban berjatuhan,” ujarnya.
Pantauan Waspada Online pada Rabu (12/6) malam menunjukkan bahwa titik lokasi terparah berada di Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang rusaknya mencapai sekitar 2 kilometer.
Selain itu, beberapa lokasi lainnya yang juga dalam kondisi memprihatinkan meliputi Batas Kota Padangsidimpuan dengan Kelurahan Pargarutan, sekitar Simago-mago Sipirok, Hutaimbaru Sipirok, hingga batas Tapanuli Utara di Pahae Tapanuli Utara.
Desakan kepada Kajatisu, Idianto SH MH semakin kuat agar segera menyelidiki dan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terbengkalainya perbaikan Jalinsum ini. Masyarakat tak lagi bisa menunggu. Mereka membutuhkan jalan yang layak untuk menunjang kehidupan sehari-hari dan kelancaran perekonomian daerah.
Situasi ini menjadi cermin betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik. Apakah dana tersebut benar-benar digunakan sesuai peruntukannya, ataukah ada penyelewengan yang harus diusut tuntas. Warga hanya bisa berharap, keadilan segera ditegakkan dan kondisi jalan segera membaik.
Kajatisu Idianto SH MH diharapkan warga agar dapat segera mengambil langkah tegas untuk menjawab kegelisahan masyarakat. Hanya dengan demikian, harapan akan perbaikan dan kenyamanan berkendara di Jalinsum Tapsel-Taput-Kota Padangsidimpuan dapat terwujud. Masyarakat terus menanti, akankah perubahan nyata segera terlihat.(wol/acm/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post