MEDAN, Waspada.co.id – Pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Sumut temui Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp.BS (K), di kantornya Jalan Pemuda Medan, Jumat (14/6) petang.
Kedatangan KPOTI Sumut tersebut bertujuan untuk melakukan kolaborasi bersama GGSI demi tujuan mulia menyelamatkan generasi bangsa.
“Kita punya kesamaan visi tentang pergerakan, Prof Ridha ini sangat kuat niatnya untuk mencerdaskan generasi bangsa melalui gerakan gadget sehat. Kita banyak melihat dan memantau apa yang beliau kerjakan dan itu penting sekali karena memang penyelamatan generasi itu penting dengan tumbuhnya teknologi yang kian massif,” ungkap Ketua KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan Harahap didampingi Sekretaris Fahri Anantha Pane dan pengurus Ahmad Fauzi Ramadhan.
Masih menurut Agus sapaan akrabnya itu, KPOTI secara fisik domainnya bergerak ke arah yang sama.
“Sebagai bentuk penyelamatan kebudayaan melalui kearifan lokalnya, artinya generasi muda jangan sampai kecanduan dengan gadgetnya.
Mengalihkan permainan yang ada dari rahim ibunya dan dari sejarah kepada permainan yang ada di gadget yang cenderung kepada hal-hal negatif,” ucap Agus.
Nah tentu sambung Agus, sinergi inilah yang diharapkan bisa terjalin antara KPOTI dan GGSI.
“Agar nanti generasi kita terlahir dengan generasi yang cerdas dan tumbuh dengan karakter yang kuat secara tubuh, juga sehat, bugar dan bahagia pastinya sehingga gerakan-gerakan ini harus didorong dan terus harus dihadirkan,” ungkapnya.
Permainan dan olahraga tradisional ini menurutnya tak akan bisa hilang.
“Kalau tidak kita yang mengingatkan dan kalau tidak kita yang mewariskan siapa lagi. Begitu nanti pertumbuhannya terus naik, globalisasi tak bisa dicegah, anak-anak kita pasti akan kecanduan gadget. Untuk itulah kita minta ke Prof jika ada momentum nanti, beliau kampanyekan gadget sehat kami siap hadir membackup dengan aktifitas yang lebih penting lagi dalam pembentukan karakter serta aktifitas fisiknya melalui permainan dan olahraga tradisional,” harap Agus.
Niatan KPOTI mendapat sambutan hangat dari Prof Ridha. Menurutnya, kolaborasi bisa terwujud lewat visi yang sejalan demi menyelamatkan generasi bangsa.
“Kalau ada kegiatan boleh kita kolaborasi. Setiap program gadget sehat kita masukkan permainan dan olahraga tradisional,” sebut Prof Ridha.
Bahkan, Prof Ridha tak menutup peluang jika dirinya dipercaya memimpin kota Medan, akan memprioritaskan olahraga tradisional sebagai alternatif dari game online yang menghantui generasi muda saat ini.
“Seandainya kita betul dipercaya, alernatif gadget itu apa? Olahraga tradisional itu adalah salah satunya,” ungkapnya mengakhiri.
Seperti disampaikan Agus, saat ini ada 1600 permainan dan olahraga tradisional yang ada di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah mengingat masih banyak permainan dari daerah-daerah yang belum tercatat. (wol/pel/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post