MEDAN, Waspada.co.id – Sebuah perusahaan keberhasilan aktivitas organisasinya adalah berawal dari pemimpinnya karena untuk permasalahan pekerjaan solusinya juga diawali oleh pemimpinnya.
Ketika seluruh pemimpinnya telah memiliki kemampuan kepemimpinan tranformatif, maka secara sistematik akan ada aktivitas-aktivitas yang memaksa para pemimpin tersebut untuk berusaha menjadi pemimpin yang mampu berperan sebagai manajer, assessor, trainer, coach dan mentor yang selalu menjadi teladan dan pembimbing bagi para karyawan nya.
Peran seorang pemimpin juga sangat diperlukan dalam mengelola hubungan dengan para karyawan nya dengan melakukan berbagai analisa yaitu analisis resiko atau kesenjangan kinerja, analisis masa kerja dan usia efektif serta memberikan prilaku khusus pada setiap generasi yang berbeda-beda dan perbedaan generasi memiliki keunikan masing-masing yang perlu dikelola dengan tepat.
Pemimpin juga berperan dan sangat menentukan bagi pertumbuhan dan keberlangsungan sebuah perusahaan dengan cara mempengaruhi, memotivasi, mengontrol dan memastikan setiap tugas berjalan dengan baik, benar dan tepat sehingga tujuan dan target dapat tercapai.
Kepemimpinan dibutuhkan untuk perbaikan mutu yang berkelanjutan dan bersifat situasional tergantung kepada tempat, waktu dan peristiwa. Dalam tipe organisasi progresif pemimpin yang baik itu mau mendengarkan orang lain dan belajar mengidentifikasi kebutuhan organisasi, memberikan penjelasan atau pengetahuan dengan keahlian yang dibutuhkan, mampu menghargai orang lain dan menjadi teladan serta melibatkan orang lain dalam proses penyelesaian masalah dan membuat kebijakan.
Mampu memberikan pemahaman terhadap visi dan misi perusahaan sehingga semua dapat berpartisipasi dalam setiap kesempatan untuk memahami pekerjaan masing-masing. Jangan sampai membiarkan orang kehilangan keinginan untuk mengembangkan diri dan tidak memberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Dalam pelaksanaan tugas dan peran serta strategi jitu dari seorang pemimpin tentu saja tidak terlepas dari latar belakang seorang pemimpin. Baik dari latar belakang pendidikan formal dan non formal serta tipe atau gaya kepemimpinan masing-masing yang sangat berpengaruh dalam implementasi pada cara dan karakter kepemimpinan seseorang.
Pembahasan
Teori tipe kepemimpinan yaitu sebagai berikut :
1. Tipe Otokratik
Tipe ini memiliki anggapan bahwa pemimpin merupakan suatu hak ata milik pribadi. Pemimpin tipe ini mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, dan menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain, karena menganggap hanya dirinya yang paling benar. Sehingga tim kerja nya akan rendah tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karena hanya mengikuti instruksi kerja pimpinan.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin ini menggunakan pengaruh yang sifatnya kebapakan dalam menggerakkan tim kerjanya dalam mencapai tujuan. Bersifat cenderung melindungi bawahan dan jarang memberikan kesempatan kepada tim nya untuk mengambil keputusan. Sehingga jarang terjadi pelimpahan wewenang dan tim nya tidak berkembang dalam memberi inisiatif inovasi kreasi kerja. Tipe kepemimpinan ini terjadi pada tim yang masih muda dan selalu ingin dibimbing.
3. Tipe Kharismatik
Tipe pemimpin ini memiliki daya tarik yang besar dan disenangi oleh banyak orang, Kelebihan yang dimikili yaitu mampu menarik orang, cara berbicara membangkitkan semangat, gaya kepribadian visionaris dan sangat menyenangi tantangan untuk membuat perubahan. Kelemahan dari tipe ini yaitu belum tentu apa yang disampaikan belum tentu bias dilaksanakan. Pemimpin tipe ini akan powerfull bila di dukung oleh kemampuan manajerial dari tim kerja yang memiliki perencanaan dan tim yang mampu melaksanakan dengan baik
4. Tipe Laissez Faire
Tipe pemimpin ini sedikit sekali menggunakan kekuasaannya. Tim diberi kelonggaran atau fleksibel dalam menjalankan tugas-tugasnya. Pimpinan akan menyampaikan berbagai macam peraturan ayang berhubungan dengan tugas atau perintah dan sebaliknya para karyawan akan diberikan kebebasan untuk memberikan pendapatnya. Sehigga para karyawan akan terdorong untuk mengambil inisiatif serta mengurangi interaksi dan monitoring. Hal ini akan berjalan sukses jika bawahan mampu memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan dalam mengejar tujuan dan sasaran yang cukup tinggi.
5. Tipe Demokratik
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe demokratik dianggap sebagai tipe kepemimpinan yang terbaik. Sebab selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu. Dalam proses menggerakkan tim nya selalu bertitik tolak pada pendapat bahwa setiap orang perlu diberikan hak dan kesempatan untuk berpendapat. Kemudian tipe kepemimpinan demokratik senang menerima saran, pendapat bahkan kritik bahkan dari tim nya sendiri. Memberikan toleransi kepada bawahan yang membuat kesalahan dan memberikan pengetahuan agar tidak berbuat kesalahan tetapi tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari tim nya. Selalu berusaha menjadikan tim nya lebih sukses daripada dirinya dan mengembangkan kapasitas dirinya sebagai seorang pribadi pemimpin.
Pemimpin Transformasional
Berdasarkan pendapat “Arie De Geuss “ dalam bukunya yang berjudul “ The Living Company “ menyampaikan bahwa banyaknya perusahaan yang mati adalah karena dikelola oleh seorang pemimpin yang tidak memiliki pandangan kedepan.
Saat kinerja sebuah perusahaan memburuk dan merugi diperlukan seorang pemimpin yang mampu menyelamatkan perusahaan. Mampu mengambil langkah nyata untuk memperbaiki angka kinerja perusahaan nya. Kemudian memikirkan langkah apa yang perlu dilakukan dalam jangka waktu pendek dan membuat kebijakan dalam berbagai kriteria misalnya dalam memperbaiki kinerja karyawan nya sehingga hal ini menjadi prioritas untuk diperbaiki karena kinerja individu para karyawan menjadi penentu keberhasilan dan peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dari hasil penelitian “ Sukri Karim “ pada tahun 2017 bahwa semakin tinggi kepemimpinan transformasional maka semakin tinggi kepuasan karyawan, sebaliknya jika semakin rendah kepemimpinan transformasional maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Para pemimpin transformasional adalah mereka yang percaya bahwa orang-orang pada umumnya cerdas dan memiliki potensi yang siap untuk digunakan, kemudian paling efektif di lingkungan dengan terdapat kelugasan yang dilandasi dengan rasa saling percaya serta mampu menyentuh dan menggerakkan hati para karyawan nya untuk bekerja maksimal dalam mewujudkan tujuan dan target perusahaan.
Perbedaan Pola Kepemimpinan
Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan Transformasional
Responsive Proaktif
Berorientasi pada sanksi dan hadiah Berorientasi pada inspirasi dan tantangan
Menjaga pelaksanaan tugas Ikut mengerjakan dan melaksanakan
Menggunakan kekuasaan dan wewenang Menggunakan visi dan motivasi
Memelihara status quo Menentang status quo
Perilaku pemimpin transformasional yang utama adalah memiliki 4 hal yaitu :
1. Idealisasi pengaruh
Mereka memberi makna pada apa yang diharapkan seorang pemimpin dari pengikutnya ( visioner )
2. Konsiderasi Pribadi
Mereka mempedulikan kesejahteraan psikos sosial para pengikutnya ( perhatian )
3. Stimulasi Intelektual
Mereka membangkitkan gairah belajar dan berbagi pengetahuan diantara para pengikutnya ( pemberi tantangan )
4. Motivasi Inspirasional
Mereka membangkitkan gairah kerja secara inspirasional bukan melalui pertimbangan kalkulatif ( inspiratif )
Strategi Pengembangan Karyawan
Harapan sebuah organisasi terhadap karyawan nya adalah mendapatkan keterampilan baru, kualifikasi yang memadai dan keterampilan teknis yang dibutuhkan sesuai tuntutan perkembangan era pada masa kini sehingga selarah dengan perkembangan yang terjadi.
Perlu dirancang sesuai dengan inovasi dan pengembangan pengetahuan, penempatan staf yang tepat, penilaian kinerja yang standard, kebijakan kompensasi serta design tugas dan tanggung jawab kerja yang sesuai dengan pola komunikasi dari struktur organisasi perusahaan berdasarkan level dari yang top level sampai dengan kepada level terbawah.
Proses awal sebuah recruitment menjadi sangat penting dan harus bervariasi keterampilan yang dimiliki dan pengetahuan yang heterogen, hal ini yang perlu di uji dalam proses penyaringan sebelum menentukan atau memilih kandidat untuk diterima sebagai seorang karyawan baru.
Sistem kompensasi harus mencerminkan kontribusi karyawan kepada perusahaan. Karyawan harus menerima kompensasi berdasarkan kinerja individu, kelompok dan organisasi.
Proses pengembangan karyawan adalah pendekatan berbasis hasil kerja dan pendekatan berbasis prilaku, dan karyawan harus menerima umpan balik tentang kinerja mereka secara rutin.
Proses penilaian karyawan yang ideal harus mencakup pada penetapan standard kinerja, mengkomunikasikan harapan, mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja actual dan standard, membahas hasil penilaian karyawan serta memulai tindakan korektif (perbaikan) jika diperlukan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kompetensi seoarang karyawan yaitu :
1. Up skilling
2. Re skilling
3. Continious learning
4. Mindset change
Kesimpulan dan saran :
1. Peran seorang Pemimpin adalah sangat penting dan menjadi penentu keberhasilan sebuah perusahaan untuk mencapai target dan kinerja yang positif.
2. Sosok seorang pemimpin yang ideal saat ini tidak mudah untuk didapatkan, karena butuh sistem dan mekanisme yang mendukung.
3. Proses recruitemen atau seleksi karyawan baru juga menjadi penentu untuk sebuah perusahaan memilki talent atau kader pemimpin masa depan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dan era digital transformasi.
4. Perlu di mapping kompetensi pemimpin pada sebuah perusahaan sehingga harus di standardkan berdasarkan visi misi dan struktur organisasi untuk memahami level dan pola komunikasi dan koordinasi lintas top management sampai ke level paling bawah.
5. Pemimpin harus diberikan pemahaman untuk bagaimana menjadi seorang pemimpin yg ideal dan mampu memberi pengaruh kepada tim kerja nya.
6. Karena peran dan strategi seorang pemimpin menjadi penentu seluruh aktivitas kegiatan perusahaan berjalan dengan baik dan kinerja baik setiap individu karyawan akan sangat tergambar menjadi keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
7. Sebuah sistem maupun tehnologi akan berhasil apabila setiap karyawan memberi kontribusi positif, paham tugas dan tanggung jawabnya serta mampu memahami bagaimana pendekatan dan memberi pengaruh kepada karyawan yang memiliki tipe dan karakteristik yang berbeda-beda.
8. Monitoring dan evaluasi serta memberikan pengetahuan terkait pekerjaan, mentoring maupun coaching menjadi hal yang juga sangat menentukan.
9. Pemimpin pada era transformasi harus mampu memberikan peluang dan kesempatan kepada karyawan nya utk berani menyampaikan ide dan pendapat dalam memberi solusi terhadap sebuah permasalahan dalam bekerja.
Daftar Pustaka :
1. Prof. Dr. Eko Indra Heri S.,MM. (2020)
Paradigma Baru Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi
2. Prof. Djamaluddin Ancok Ph.D. (2019)
Konsultan Manajemen dan Penulis Best Seller
Mohammad Soleh S.Psi, M.M, CNLP, CRGP
Trainer dan Konsultan Manajemen
Strategic Talent Development “ Tips dan Trik dalam Mencetak Talenta Unggul.
Penulis : Kasih Dwi Yanti
NPM : 2315300144
Mahasiswa Program Studi Pascasarjana
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
Discussion about this post