MEDAN, Waspada.co.id – Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menggelar khitanan massal yang diikuti oleh 50 anak laki-laki.
Kegiatan ini berlangsung di Balai Astakona, khitanan massal ini merupakan bagian dari komitmen sosial YBM PLN untuk masyarakat di sekitar kantor PLN UID Sumatera Utara.
Khitanan massal adalah salah satu program inisiatif YBM PLN yang bertujuan untuk membantu penerima manfaat dalam menyempurnakan syariat agama sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Salah satu orang tua peserta khitanan massal, Juliarti mengungkapkan rasa syukur atas diadakannya kegiatan ini, yang memberikan keberanian kepada putranya untuk melaksanakan khitan.
“Saya merasa bersyukur dengan adanya khitanan massal ini, karena anak saya tidak takut sendiri. Walaupun banyak fasilitas penyelenggara khitan yang tersedia, dengan khitanan massal ini membuat anak saya tidak takut karena banyak teman seusianya ikut dikhitan,” ungkapnya, Kamis (11/7).
Berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan karena masih banyak anak-anak yang membutuhkan bantuan atau secara psikologis dapat menjadi pemicu keberanian bagi anak laki-laki jika dilaksanakan bersama-sama teman seusianya.
Ditambahkan General Manager PLN UID Sumatera Utara, Saleh Siswanto, menjelaskan bahwa khitanan massal ini adalah salah satu kegiatan YBM PLN yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional sekaligus upaya membantu keluarga kurang mampu untuk membentuk generasi muda yang bersih dan sehat.
“Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, dan dengan inisiasi dari YBM PLN sebagai pengelola dana zakat, infak, dan wakaf dari para pegawai, kami menggelar khitanan massal ini yang diikuti sebanyak 50 anak secara gratis untuk masyarakat sekitar. Kami terus mendorong dan mendukung seluruh kegiatan YBM. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berkembang, menebar kebaikan untuk sesama, dan semoga dengan kegiatan ini akan menumbuhkan generasi yang sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan yang tidak diinginkan,” tambahnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post