MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Capres-Cawapres Anies-Muhaimin Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bercerita dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan Edy usai nyoblos di TPS 42 Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (14/2). Edy bercerita tentang Asisten Rumah Tangga (ART) menjadi korban money politics atau disebut serangan fajar.
“Rumah saya di sini, ART saya aja didatangin sama serangan fajar,” sebut Edy kepada wartawan.
Mantan Pangkostrad itu, mengungkapkan bahwa ART itu, bukan saja diiming-imingi saja. Tapi, seseorang sudah memberikan kepada ART itu, uang sebesar Rp200 ribu.
“Sudah jelas ART saya, bukan dimingi-imingi lagi, sudah dikasih. Tadi malam, Rp 200 ribu. Diterima lah, Alhamdulillah segitu,” sebutnya.
Namun begitu, Edy yakin dan optimis masyarakat sudah bijak dan pintar dalam memilih pemimpin masa depannya, termasuk wakil rakyatnya yang duduk di DPR RI hingga DPRD Kabupaten/Kota.
Karena itu, Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengimbau masyarakat bila mendapat intimidasi terkait dengan Pemilu 2024, melaporkan ke Kantor TPD Amin Sumut, di Jalan Sudirman, Kota Medan.
“Lapor ke 39, Kantor TKD Amin Sumut. Tapi pagi saya belum ada yang saya terima, tapi laporan masuk sudah banyak sekali (sebelum pencoblosan),” sebutnya.
Edy juga mengungkapkan saat hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 ini. Masih ditemukan ada kecurangan. “Saya belum tau, pada saat mencoblos, tapi saat mencoblos masih ada yang curang, itu keterlaluan,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post