JAKARTA, Waspada.co.id – Hasil survei terkini Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Juli menunjukkan bahwa tingkat popularitas tertinggi di Sumatera Utara ditempati oleh mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Sedangkan tingkat kedisukaan (akseptabilitas) tertinggi ditempati oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.
“Walaupun sama-sama populer, itu tingkat akseptabilitas Bobby sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat akseptabibilitas dari Edy Rahmayadi,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dilansir dari laman republika, Minggu (28/7).
Survei mencatat bahwa Edy Rahmayadi dikenal oleh 90,9 persen warga dan disukai oleh 68,4 persen dari yang mengenal namanya. Sementara itu, Bobby Nasution dikenal oleh 88,4 persen warga dan disukai oleh 82,2 persen dari yang mengenalnya.
“Mengapa untuk sementara ini Bobby yang lebih unggul? Kalau lihat dari angka ini karena tingkat akseptabilitas Bobby lebih tinggi dibandingkan tingkat akseptabilitas Edy Rahmayadi, ini penjelasannya,” ujarnya.
Adapun nama mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (Ijeck) menempati urutan ketiga dengan popularitas tertinggi di Sumatera Utara. “Musa Rajekshah tingkat popularitasnya di angka 72,6 persen. Tingkat akseptabilitasnya atau kesukaan juga tinggi, bahkan melebihi Bobby Nasution, yaitu 84,8 persen,” katanya.
Djayadi menyebut nama lain yang juga meraih popularitas di atas 50 persen di Sumatera Utara ialah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dengan tingkat popularitas sebesar 71,2 persen dan kedisukaan sebesar 52,8 persen. “Jadi orang Sumatera Utara kenal betul nih kenal sama Ahok. Nah, cuma memang tingkat kesukaannya lebih rendah dibanding tiga nama tadi,” tuturnya.
Survei LSI pada tanggal 7 hingga 17 Juli 2024 itu dilakukan dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki hak pilih dalam pemilu. Yakni, mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei berlangsung.
Pengambilan sampel dengan metode multistage random sampling yang diikuti sebanyak 800 responden. Wawancara secara tatap muka dengan margin of error sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Meski kalah populer dari Edy Rahmayadi, angka elektabilitas Bobby Nasution tertinggi sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Sumut. “Untuk sementara yang unggul adalah Bobby Afif Nasution dengan 34,2 persen di top of mind-nya,” kata Djayadi.
Berdasarkan simulasi terbuka (top of mind) itu, dia mengatakan mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menempati urutan kedua elektabilitas tertinggi sebagai bakal cagub Sumut dengan raihan sebesar 15,1 persen. “Nama-nama lain itu masih di bawah 10 persen top of mind-nya,” ujarnya.
Nama lainnya yang sering masuk dalam bursa cagub Sumut elektabilitasnya di bawah 5 persen, yakni Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (Ijeck) di urutan ketiga (4 persen) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di urutan keempat (3,3 persen).
Djayadi lantas memaparkan dalam simulasi semi-terbuka 23 nama, nama Bobby Nasution kembali menjadi yang paling banyak dipilih, yakni sebesar 41,2 persen, disusul Edy Rahmayadi 21,1 persen. Sementara itu, dukungan elektabilitas Ahok dan Ijeck dalam simulasi 23 nama itu masih di bawah 10 persen, yakni Ahok di urutan ketiga dengan elektabilitas 7,3 persen dan Ijeck di urutan keempat dengan elektabilitas 5,8 persen.
“Jadi, sama dengan yang top of mind, peta untuk sementara didominasi oleh dua nama yaitu Bobby Afif Nasution dan Edy Rahmayadi,” katanya.
Dalam simulasi 10 nama hingga dua nama, elektabilitas Bobby pun kembali menempati urutan pertama dan Edy Rahmayadi di urutan kedua secara berturut-turut.
“Pengerucutan itu menunjukkan hal yang sama bahwa pertarungan tampaknya masih didominasi oleh dua nama yaitu Bobby Afif Nasution dan Edy Rahmayadi, nama-nama lainnya masih di bawah 10 persen,” kata dia.
Sebelumnya, Bobby Nasution mengakui adanya peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga dirinya bisa maju sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) Sumatera Utara di Pilgub 2024. Bobby dikenal sebagai menantu Jokowi setelah menikahi Kahiyang.
Hal itu disampaikan Bobby setelah menerima surat rekomendasi dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjadi Bacagub Sumatera Utara di Pilgub 2024. “Ya saya sampaikan partisipasi atau peran dari orang tua pasti ada,” kata Bobby kepada awak media di markas DPP PKB pada Kamis (4/7/2024).
Bobby secara khusus menyebut Jokowi berperan mendoakannya selaku orang tua. Bobby meyakini doa punya fungsi penting untuk menjadikannya Bacagub Sumut. “Di dalam hal ini itu peran yang paling besar adalah mendokan. Itu yang saya sampaikan, yang bisa saya pastikan,” ujar Bobby.
Selain itu, Bobby angkat bicara mengenai lawan potensialnya di Pilgub Sumut yaitu Edy Rahmayadi yang berstatus mantan Gubernur Sumut. Bobby merasa siap beradu ide dan gagasan untuk memajukan Sumut.
“Yang kita sampaikan ini adalah bagaimana gagasannya, apa yang mau kita bawa di Sumut. Tinggal kita meyakinkan masyarakat apa yang dari kita ini, dari parpol koalisi, dari calonnya bisa diterima masyarakat, rasional, bisa dijalankan bahwa Sumut ini masyarakatnya lebih sejahtera, lebih maju lagi. Dan ini diterima ya kita optimis untuk bisa menangkan itu,” ucapnya. (wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post