JAKARTA, Waspada.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 34 kejadian bencana melanda wilayah Indonesia selama sepekan terakhir atau periode 22 hingga 29 Juli 2024.
“Kalau kita lihat catatan kejadian bencana yang dilaporkan oleh daerah ini adalah statistiknya sangat dominan ada di kebakaran hutan dan lahan ya. Jadi dari 34 kejadian bencana, ada 29 kejadian karhutla,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (29/7).
Ia menerangkan, jika dilihat dari spasialnya wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sudah sangat rentan terhadap kejadian bencana karhutla. Potensi karhutla bisa terjadi di wilayah Bali, Nusa Tenggara mengingat hari tanpa hujan sudah sangat panjang.
“Kita tahu khusus Jawa Bali Nusa Tenggara sendiri ini hari tanpa hujannya sudah sangat panjang ya ada yang lebih dari 40 hari, ada yang lebih 50 hari,” terangnya
Sementara itu, Abdul menuturkan untuk wilayah Sumatera meskipun hari hujannya tidak panjang namun juga tetap waspada karhutla dan kekeringan. Pasalnya, wilayah Sumatra sebagian juga kawasan gambut sehingga mudah terbakar.
“Sumatera ini biasanya meskipun hari tanpa hujannya tidak terlalu panjang karena kita masih ada beberapa kali kejadian hujan cukup intensitas cukup tinggi, ada kejadian banjir juga, tetapi secara geografis, secara faktor-faktor yang ada di daerah ini memang karena kawasan gambut begitu mulai masuk musim kering ini sangat sangat rentan oleh kejadian kebakaran hutan dan lahan,” imbaunya.
Meski begitu, Abdul memastikan kejadian karhutla di sejumlah provinsi masih bisa teratasi. Bahkan, provinsi yang menjadi prioritas penanganan karhutla juga sudah menetapkan status siaga darurat.
“Dan alhamdulillah ini masih masih bisa teratasi dan provinsi-provinsi prioritas sudah mulai menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan,” bebernya.
“Artinya kita juga lintas kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Menko Polhukam juga sudah jauh-jauh hari menyiapkan langkah-langkah antisipasi dan sekali lagi ke daerah tentu saja kita himbau untuk melakukan apel kesiapsiagaan melihat kembali alat perangkat personil serta anggaran untuk menghadapi potensi karhutla beberapa minggu ke depan ini,” pungkasnya. (wol/lvz/okz/d2)
Discussion about this post