KUTACANE, Waspada.co.id – Kasus pengeroyokan empat pemuda terhadap Sri Herdiansyah di Deliserdang, Sumatera Utara, terus bergulir. Kasus yang berujung kematian tersebut, belum mendapat titik terang.
Menurut pihak korban, kasus yang telah dilaporkan ke Polda Sumatera Utara pada 22 Juli 2024 lalu, masih dalam penyelidikan. Empat terduga pelaku belum dilakukan penahanan.
“Masih dalam proses penyelidikan oleh pihak Poldasu. Tiga saksi telah selesai memberi keterangan,” kata Ambeq Farma Arta, Jumat (2/8), selaku orang tua korban.
Dijelaskan dia, bahwa pihak Poldasu telah selesai melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi. Semua keterangan yang disampaikan oleh saksi, telah dimuat pada BAP pemeriksaan.
Dari keterangan dia, kasus yang mendera warga Aceh Tenggara tersebut, sedang dilakukan penjemputan hasil otopsi. Namun pihak keluarga belum menerima hasil pemeriksaan otopsi.
Disebutkan, bahwa pihak Poldasu setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi kemarin, akan melakukan penjemputan hasil otopsi ke Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan Biddokkes Polda Sumatera Utara.
“Sampai saat ini, semua masih dalam proses penyelidikan. Semoga berjalan sesuai dengan harapan,” kata orang tua tersebut dengan nada yang pasrah.
Seperti dilaporkan sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPR Aceh), Yahdi Hasan, mendesak pihak Polda Sumatera Utara, agar menuntaskan kasus kematian Sri Herdiansyah, yang diduga akibat diprovokasi.
“Saya selaku warga Aceh Tenggara, merasa prihatin terkait kasus kematian Sri Herdiansyah yang belum tuntas ditangani oleh Poldasu,” kata praktisi Partai Aceh tersebut, Kamis (1/8).
Menurut Yahdi, kasus kematian yang menimpa keluarga Ambeq Farma Arta, warga Kuta Batu II, Aceh Tenggara, yang diduga disebabkan diprovokasi oleh empat pemuda di Jalan Truno Joyo, Cinta Rakyat, Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara, turut menjadi perhatian serius olehnya. (wol/sur/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post