PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Rata-rata proyek pembangunan jalan di wilayah Pantai Barat pengaspalannya harus dikerjakan dua lapis (double), supaya mutu dan kualitas aspalnya jadi lebih baik, Kamis (8/8).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Elpiyanti Harahap ST mengatakan, itu karena tekstur kondisi tanahnya dan juga untuk menjaga beban dari kenderaan yang melintas.
“Melihat tekstur kondisi tanah serta beban kendaraan yang melintas. Aspal dan base harus dikerjakan dua lapis, jadi dengan perencanaan yang berbeda dan tentu anggarannya pun lebih besar dari wilayah lain di kabupaten ini,” katanya, Rabu (7/8) kemarin, ketika meninjau proyek pengerjaan ruas jalan Padang Silojongan – Ranto Panjang, di Kecamatan Ranto Baek.
Untuk proyek ruas jalan Padang Silojongan – Ranto Panjang disampaikan sudah memasuk tahap pengaspalan. kunjungannya ke lokasi itu pun untuk memastikan mutu dan kualitas pengerjaannya agar sesuai rencana.
“Ini juga baru lapis pertama, rencana di aspal dua lapis dengan ketebalan 10 Cm, base keseluruhannya 40 Cm. Saat ini sudah 50 persen, dan ditargetkan akan rampung dalam beberapa minggu ke depan,” tutur Elpi.
Kemudian Elpi memaparkan ruas jalan yang menghubungkan 5 desa itu. Sebutnya, dibangun menggunakan Dana Bagi Hasil Sawit (DBH) Pemkab Madina tahun 2024, sebesar Rp4,5 Miliyar, yang panjangnya 1,3 Km dan lebar 4 M serta bahu cor 1 M.
Dengan melihat pengerjaan ruas jalan yang begitu vital buat sarana pendukung mobilisasi masyarakat, Kadis PUPR Madina ini kemudian berujar pembangunannya akan dilanjutkan di tahun berikutnya.
“Akan kita tuntaskan hingga bertemu ruas jalan utama Kecamatan Sinunukan,” ujar Elpi. (wol/wang/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post