DELISERDANG, Waspada.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni memastikan komitmennya untuk terus menjaga kedaulatan pangan di Sumut.
Hal tersebut disampaikan Fatoni saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meluncurkan Food Estate Mini, sekaligus menanam cabai merah, bawang merah dan jagung perdana di Desa Sena, Deliserdang, Minggu (11/8)
“Kami, Pemprov Sumut berkomitmen terus menjaga produksi komoditas pangan secara berkelanjutan, sehingga kedaulatan pangan di sini terus terjaga,” kata Fatoni.
Fatoni menegaskan, selain menjaga kedaulatan pangan, menjaga produktivitas juga bertujuan agar laju inflasi terus terkendali. Serta kondisi perekonomian juga dapat dikendalikan dengan stabil.
“Selama ini, produktivitas komoditas utama di Sumut seperti padi, jagung dan cabai merah telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut, bahkan produksi cabai merah Sumut telah memasok kebutuhan di beberapa provinsi se-Sumatera,” ucapnya.
Untuk itu, lanjutnya, Pemprov Sumut akan melakukan berbagai upaya, salah satunya mendorong produksi melalui Gerakan Sumut Menanam dengan melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi lahan pertanian.
Selain itu, Pemprov juga menyalurkan benih cabai merah untuk 178 hektare, bawang merah seluas 152 hektare, padi seluas 7.849 hektare, jagung seluas 1.660 hektare serta alat mesin pertanian senyak 286 unit.
Selanjutnya, Pemprov Sumut juga membangun infrastruktur pertanian, seperti jaringan irigasi sepanjang 6,6 km dan jalan usaha tani sepanjang 7,2 km. Pemprov juga mempersiapkan petugas lapangan untuk pemantauan terhadap kondisi iklim pada daerah yang berpotensi rawan kekeringan.
“Kami juga terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh instansi lain,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wamentan Sudaryono mengatakan untuk mewujudkan kedaulatan pangan membutuhkan sinergi dan kolaborasi semua pihak.
Misalnya penambahan area tanam dengan membuat food estate juga bisa dilakukan oleh siapa saja. Dia mengatakan, food estate di Desa Sena siap dijadikan percontohan sentra produksi pertanian.
“Jadi saya sangat mendorong siapapun tidak harus organisasi, masyarakat di manapun jika ada lahan tidak termanfaatkan dengan maksimal, maka kami mendorong dimanfaatkan secara maksimal,” kata Sudaryono. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post