MEDAN, Waspada.co.id – Setelah mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut, pada bulan Agustus ini Sumut diperkirakan akan mengalami inflasi.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan penyumbang inflasi akan banyak disumbangkan oleh sejumlah bahan pangan pokok seperti cabai merah, daging ayam, tomat dan minyak goreng.
“Sejumlah komoditas pangan tersebut sejauh ini memang sudah lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata bulan sebelumnya,” tuturnya, Senin (12/8).
Harga daging ayam sudah ditransaksikan dikisaran Rp30.000 per Kg di Kota Medan dan sekitarnya, dari sebelumnya sekitar Rp24.000 hingga Rp27.000 per Kg.
“Dalam sepekan terakhir harga daging ayam naik dipicu oleh membaiknya sisi demand atau permintaan, ditambah dengan peternak yang lebih pesimis dalam mengantisipasi demand sebelumnya,” katanya.
Selanjutnya, harga cabai merah ditransaksikan mahal dikisaran Rp40.000 hingga Rp50.000 per Kg. Kenaikan harga cabai merah didorong oleh pemintaan yang cukup tinggi dari luar wilayah Sumut seperti Riau. Dari temuan di lapangan, ada permintaan cabai merah ke wilayah Kabupaten Karo untuk dijual ke Riau.
“Permintaan ini mengejutkan pasar, karena biasanya Riau baru akan melakukan proses bidding (permintaan) cabai merah ke Sumut pada bulan September mendatang,” katanya.
Gunawan Benjamin menambahkan setelah cabai merah, selanjutnya ada tomat yang mulai mengalami kenaikan. Meskipun masih dikisaran Rp6.000 hingga Rp9.000 per kg, namun kenaikan harga tomat ini sudah lebih tinggi dari kenaikan bulan sebelumnya di kisaran Rp3.000 hingga Rp7.000 per Kg. Selanjutnya ada minyak goreng yang pada dasarnya sudah naik sejak bulan Juli kemarin. Dan kalau ditarik data ke bulan Agustus, minyak goreng tetap berpeluang sumbang inflasi nantinya.
“Selain komoditas tersebut, cabai rawit dan sayur-sayuran juga sangat berpeluang menyumbang inflasi. Dan kemungkinan Sumut mencetak inflasi diatas 0.3% di bulan agutus. Jika harga yang berlaku sekarag konsisten terjadi hingga akhir bulan,” tambahnya.
Lalu, satu hal yang perlu dicamkan baik-baik buat TPID. Sekalipun Sumut lebih diuntungkan dari sisi cuaca dibandingkan dengan wilayah lainnya. Tetapi Sumut akan tetap mendapatkan dampak negatif dari buruknya cuaca di wilayah lain. Dan cabai merah sudah membuktikannya sejauh ini.
“Capaian inflasi YTD yang rendah belakangan ini, bukan jaminan bahwa inflasi Sumut akan dengan mudah dikendalikan hingga tutup tahun 2024. TPID harus lebih waspada lagi,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post