MEDAN, Waspada.co.id – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa pihak-pihak yang terlibat, termasuk nama Wali Kota Medan Bobby Nasution terkait ‘Blok Medan’.
Hal itu dikatakan langsung oleh Surya Dermawan Nasution saat memimpin aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Medan, Kamis (22/8).
Dalam orasinya dikatakan bahwa GMNI selaku kelompok terdidik dan terideologis yang pada prinsip perjuangannya senantiasa berpihak pada kepentingan rakyat, tentu memiliki tanggung jawab moral untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan Pemerintah.
Dijelaskannya, sebagaimana yang terungkap dalam fakta persidangan kasus korupsi mantan Gubernur Maluku Utara, bahwa nama Bobby Nasution disebut memiliki izin pertambangan nikel di Halmahera Timur yang dikenal dengan istilah ‘Blok Medan’.
“Oleh karena itu kami mendesak, Bobby Nasution Klarifikasi secara jelas terkait isu ‘Blok Medan’, KPK periksa Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu terkait isu ‘Blok Medan’,” tegasnya.
Selain itu, para mahasiswa juga meminta agar menantu Presiden Jokowi itu untuk meminta maaf kepada masyarakat Kota Medan terkait kerugian yang ditimbulkan dari proyek gagal ‘Lampu Pocong’.
“Justru muncul beberapa masalah baru yang ada di Kota Medan sehingga menurut penilaian kami, Bobby Nasution gagal menjalankan amanah rakyat sebagai Wali Kota Medan,” kata Surya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, selain membawa atribut aksi, para mahasiswa tersebut menggelar aksi bakar ban di depan kantor Wali Kota Medan itu. (wol/ryp/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post