KUTACANE, Waspada.co.id – Ribuan keturunan Khaje Juhakh Alas, yang meliputi marga Sekedang di Kabupaten Aceh Tenggara, berkomitmen akan memenangkan pasangan Salim Fakhry-Heri Al-Hilal, pada perhelatan Pilkada 2024 nantinya.
Komitmen tersebut, disepakati pada acara penyerahan benda pusaka Khaje Juhakh, di Desa Perapat Titi Panjang, Mangga Dua, Babussalam, Aceh Tenggara, Minggu (25/8).
Acara penyerahan benda pusaka yang berupa Pisau Bawakh (Pedang Komando) dan Bulang Bulu Mbelin (Mahkota Raja) Khaje Juhakh, didominasi oleh warga Desa Terutung Megara Baru dan Terutung Megara Asli, Aceh Tenggara.
Benda pusaka tersebut, diserahkan kepada Ir. Alhaddin, sebagai penerus tahta garis keturunan, diserahkan oleh Tengku Rajalan, yang sebelumnya sebagai pemegang benda tersebut.
Dari referensi penulis sejarah Khaje Juhakh, Ridwansyah Sekedang, menyebutkan pedang komando yang berusia sekitar 130 tahun itu, berupa Pisau Bawakh, dimandatkan oleh Sultan Aceh, Daud Syah, kepada Khaje Juhakh, tepatnya pada tahun 1887.
Khaje Juhakh yang wafat di Desa Tampeng, Gayo Lues, pada tahun 1904, bersama ratusan pasukan, wafatnya saat menghadang pasukan Belanda yang hendak memasuki wilayah Alas (Aceh Tenggara). (Referensi dari penulis sejarah tersebut).
Dari pantauan Waspada Online, penyerahan benda pusaka berupa pedang komando (Pisau Bawakh) dan mahkota raja (Bulang Bulu Mbelin) yang dilaksanakan di Desa Perapat Titi Panjang Mangga Dua, Aceh Tenggara, terbilang meriah.
Ir. Alhaddin sebagai penerima mandat komando dan benda pusaka itu, menyepakati untuk memenangkan pasangan Salim Fakhry-Heri Al-Hilal, pada perhelatan Pilkada 2024 nanti.
Kesepakatan itu, terbentuk berdasarkan dari garis keturunan Khaje Juhakh, bahwa bakal calon Bupati, Salim Fakhry, adalah termasuk dari keturunan raja tersebut. (wol/sur/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post