P. SIANTAR, Waspada.co.id – Institut Agama Kristen (IAK) Renatus Pematangsiantar, Senin (26/8) menggelar Wisuda Angkatan XV bagi 197 wisudawan/wisudawati dari program Sarjana, Magister, dan Doktor.
Acara berlangsung di Gedung Rajawali IAKR Pematangsiantar, dihadiri Pengurus Yayasan Pembangunan GPI, pejabat Kementerian Agama Sumatera Utara, serta keluarga wisudawan yang memadati lokasi sejak pukul 07.00 WIB.
Dr. Sandy Ariawan SMG SPd.K MA MPd.K, diundang secara khusus untuk menyampaikan orasi ilmiah dengan tema ‘IAK Renatus Menuju Tata Kelola Green Digitalisasi yang Global dan Kolaboratif.’
Dalam orasinya, Dr. Sandy menegaskan pentingnya mengadopsi green digitalisasi sebagai bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan “Mandat Budaya” untuk melestarikan alam.
Sebagai seorang pakar Pendidikan Agama Kristen yang diakui di Indonesia, khususnya dalam bidang Etika Kristen, Dr. Sandy Ariawan telah memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan akademis dan praktis di bidang ini.
Dia juga dikenal salah satu motor penggerak di balik keberhasilan Program Studi Pendidikan Agama Kristen (PAK) di IAKN Tarutung, yang meraih akreditasi ‘Unggul’ dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) pada awal tahun 2024.
Pencapaian ini mencerminkan dedikasi dan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan Kristen di Indonesia, serta memperkuat kapasitas institusi pendidikan untuk menghadapi tantangan global.
Dr. Sandy juga dikenal luas melalui pemikiran-pemikirannya yang telah dipublikasikan secara luas, baik di jurnal-jurnal terakreditasi nasional (Sinta 2), maupun jurnal bereputasi internasional.
Pemikiran-pemikiran inovatifnya seputar green digitalisasi, yakni; integrasi teknologi digital yang ramah lingkungan dengan prinsip-prinsip etika Kristen, juga tengah menarik perhatian komunitas akademis global.
Dalam konteks ini, green digitalisasi tidak hanya dipandang sebagai alat untuk menjaga lingkungan, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral yang sejalan dengan ajaran Kristen tentang pelestarian ciptaan Tuhan.
Dr. Sandy juga berbagi pengalamannya menyaksikan perjuangan Rektor IAK Renatus, Dr. Sahat Tua SE M.Th dalam mempersiapkan dan mempertahankan instrumen akreditasi di depan para asesor yang melakukan asesmen lapangan.
Dengan gayanya yang khas generasi milenial, ia bahkan menyanyikan sepenggal lagu ‘Mati-matian’ milik Mahalini, “Mati-matian ku membelamu di depan mereka (baca: asesor)… Walau sakit tetap ku percaya kau beda dari lainnya…” yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Didampingi Rektor IAK Renatus, Dr Sahat Tua, dan Ketua Umum Gereja Pentakosta Indonesia (GPI), Rev. Dr MH. Siburian M.Min, Dr. Sandy mengajak para wisudawan untuk merenungkan panggilan mereka sebagai alumni IAK Renatus.
“Mari kita menjadi alumni yang berkompeten dan mampu menerangi dunia dengan perbuatan baik kita, sesuai dengan Matius 5:16. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Kristen dan green digitalisasi dalam setiap aspek kehidupan, kita dapat menjaga ciptaan Tuhan dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujar Dr. Sandy.
Sebagai penutup, Dr. Sandy mengajak seluruh wisudawan untuk terus memperjuangkan integritas, keberlanjutan, dan etika dalam setiap langkah yang mereka ambil ke depan, serta untuk selalu mengingat Matius 5:16 sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan dan profesi mereka.
Wisuda ini menandai komitmen IAK Renatus dalam mencetak lulusan yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga siap menjadi agen perubahan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Dengan dedikasi dan visi yang kuat, Dr. Sandy Ariawan terus menginspirasi generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan dunia yang lebih baik, melalui kombinasi antara nilai-nilai spiritual dan inovasi teknologi yang berkelanjutan. (wol/jps/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post