JAKARTA, Waspada.co.id – Pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD kalah di Kota Solo pada Pemilu 2024. Dari data terakhir sejumlah lembaga survei menempatkan pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan 14,96 persen, Prabowo-Gibran 50,85 persen, dan Ganjar-Mahfud 34,19 persen.
Solo selama ini dijuluki sebagai kandang banteng. Bahkan pada masa kampanye, beberapa kader PDIP mengusung yel-yel dan memajang spanduk ‘Solo Bukan Gibran’. Nyatanya, setelah pencoblosan pada Rabu (14/2/2024), pasangan Prabowo-Gibran sanggup mengalahkan Ganjar-Mahfud.
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memilih kalem saja menyikapi hasil quick count sejumlah lembaga survei. Dia mengaku, lebih memilih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Ya itu kan baru quick count, kita tunggu hasil real count aja ya,” katanya ketika ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (16/2/2024).
Gibran sekali lagi menegaskan, tidak ingin terlena dengan hasil quick count, lantaran patokannya adalah penghitungan resmi di KPU. Menurut dia, yang paling penting adalah pemilu di Solo berjalan tanpa ada gangguan berarti.
“Ya ditunggu saja ya akhirnya. Yang penting pelaksanaan pemilihan di Solo bisa berjalan dengan aman dan lancar. Itu yang paling prioritas,” kata wali kota Solo tersebut.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengakui, kandang banten sudah jebol. Dia menyebut, perolehan suara PDIP di Kota Solo pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 turun jika dibanding dengan Pileg 2019. Belum lagi, jagoan yang diusung pada pilpres juga kalah.
“Namun kalau PDIP nanti minimal suaranya sama dengan Pemilu 2019 berarti belum bisa menjebol kandang banteng di Solo dan Jawa Tengah khususnya,” kata FX Rudy.
Kendati demikian, FX Rudy meyakini, torehan PDIP di Kota Solo pada Pileg 2024, sudah sesuai target. Hanya saja, ia tidak menjelaskan berapa angka yang dimaksud. “Kalau melihat hasil penghitungan sementara, kita masih sesuai target,” kata eks wali kota Solo tersebut.(wol/republika/eko/d1)
Discussion about this post