PANGURURAN, Waspada.co.id – Bupati Samosir Vandiko T. Gultom kembali menyalurkan bantuan kepada kelompok tani dan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Halaman Kantor Dinas Ketapang dan Pertanian, Senin (9/9).
Bantuan alsintan tahap II yang bersumber dari dana APBN yang diserahkan antara lain pompa air 3 inci 60 unit, pompa air 4 inci 7 unit, bibit kopi 153.610 batang varietas sigarar utang sertifikat biru untuk 66 kelompok tani dan bantuan Sumber APBD 4 unit handtraktor serta bibit ikan lele 100 ribu ekor untuk 12 kelompok tani.
Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom mengatakan selain dari APBD, bantuan yang diberikan merupakan hasil program sinergitas anggaran dengan Kementerian Pertanian.
Dengan keterbatasan anggaran, Pemkab Samosir tetap berupaya memenuhi kebutuhan petani. Sepanjang tahun 2024 Pemkab Samosir berhasil mendapat perhatian pusat dengan mendapatkan 114 unit pompa air dan 14 handtraktor.
“Keterbatasan anggaran bukan menjadi penghambat program untuk kesejahteraan masyarakat. Pemkab Samosir terus hadir dan membantu masyarakat, kami komit hadir ditengah masyarakat,” kata Vandiko.
Bupati Samosir berharap bantuan yang diberikan dimanfaatkan dengan baik untuk peningkatan kesejahteraan. Terutama bantuan bibit, untuk segera ditanam dan tidak diperjualbelikan.
Untuk hasil pertanian yang maksimal, Vandiko menekankan agar petani memanfaatkan keberadaan penyuluh dan mengikuti anjuran yang diberikan pemerintah, supaya hasil pertanian bisa maksimal.
“Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk keberlanjutan pertanian dan semoga tahun depan sudah ada hasil dan kita bisa panen bersama, kiranya semua yang dibagikan bermanfaat dan membawa nilai perekonomian kepada masyarakat,” tambah Vandiko.
Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom berharap berbagai bantuan yang diberikan dimanfaatkan dengan baik, dapat memperluas lahan pertanian.
Disebut Tumiur, Untuk replanting kopi yang sudah tua, dari 2022 sampai 2024 sumber dana dari APBN dan APBD sudah disalurkan sebanyak 500 ribu batang.
“Dengan bantuan bibit kopi ini diharapkan dapat meremajakan kopi sehingga produksi kopi tetap terjaga. Tumiur mengajak petani menerapkan pola tanam serentak untuk mencegah hama dan penyakit,” ujar Tumiur. (wol/ward/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post