PT Agincourt Resources Dukung Seminar Nasional ESG
JAKARTA, Waspada.co.id – Di moment Hari Pers Nasional (HPN) 2024 kali ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menggelar seminar bertajuk “Selamatkan Planet Bumi Melalui Penerapan Prinsip ESG”, Minggu (18/2).
Acara berlangsung di Candi Bentar, Ancol, Jakarta Utara. Agenda tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan HPN Tahun 2024 yang berlangsung sejak tanggal 17 hingga 20 Februari 2024.
Adapun tema HPN saat ini “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Merawat Keutuhan Bangsa”.
Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan PWI Pusat, Muhammad Sarwani, yang mewakili Ketua Umum PWI Pusat, dalam sambutannya menyampaikan alasan pemilihan tema ESG (Environmental Social Governance) dalam seminar tersebut.
Sarwani menyebut, meskipun ESG masih tergolong baru bagi insan pers, namun konsep tersebut memiliki pentingnya tersendiri karena telah menjadi standar global dan syarat penting bagi banyak lembaga dan perusahaan.
“Ini memang mungkin bagi sebagian kami para awak media ini barang baru, tapi sangat penting karena ini sudah menjadi standar global dan ini menjadi syarat bagi banyak lembaga maupun perusahaan,” ujar Sarwani.
“Tapi dengan adanya ESG, keyakinan investor bahwa satu perusahaan satu usaha itu menjalankan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tapi sekaligus juga itu menjalankan fungsi sosial pada masyarakat, dan secara finansial itu juga menjadikan perusahaan itu menjadi lebih efisien dan pada akhirnya profit yang didapat oleh perusahaan menjadi lebih baik,” ungkap Sarwani.
Di acara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian LHK, Agus Justianto, memaparkan beberapa pesan penting terkait keberlanjutan lingkungan hidup Indonesia.
Kata Agus, perlunya menggarisbawahi soal pentingnya investasi untuk transisi dan dekarbonisasi sektor energi sebagai upaya mempercepat peradaban Indonesia yang berkelanjutan, serta memperkuat aspek perencanaan, pengawasan, dan pengendalian melalui berbagai mekanisme, termasuk Amdalnet.
“Carbon market, carbon pricing, harus menjadi bagian dari upaya penanganan isu global iklim. Ekosistem ekonomi karbon yang transparan, terintegritas, inklusif dan adil harus diciptakan,” ucap dia.
Di akhir uraiannya, Agus menekankan perlunya komitmen dari semua pihak, termasuk insan pers, dalam menyampaikan informasi yang mencerdaskan bangsa, seiring dengan tuntutan tantangan saat ini dan masa depan yang menuntut kesiapan dalam menghadapi perubahan global serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
PT Agincourt Resources, Pengelola Tambang Emas Martabe sebagai pendukung terlaksananya Seminar Nasional ESG
Guru Besar Tetap Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor, Tenaga Ahli PT Agincourt Resources, Prof Dr Ir. Nampiah, turut memaparkan ‘Peran Mikoriza Dalam Pembentukan Stok Karbon di Daratan untuk Mengurangi Efek Pemanasan Global’.
Prof Nampiah mengurai arti Mikoriza, yang berasal dari bahasa Yunani mukus cendawan (fungus) dan rhiza = akar (root). Katanya, Mikoriza menjadi kunci penghubung dari sumber karbon yang tinggi di bawah tanah (below-ground) menuju rantai makanan yang terjadi di atas tanah (above-ground).
“Cendawan mikoriza penting digunakan untuk menciptakan lingkungan kehutanan yang sehat dan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.
Lebih lanjut, Prof Nampiah, mengatakan tanaman lokal yang telah disuntikkan mikoriza di area reklamasi PTAR antara lain mahang, simarbaliding, tampu gajah, sanduduk, durian, jottik-jottik, sengon, dan waru.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, terutama insan pers, akan pentingnya menerapkan prinsip ESG dalam segala aspek kehidupan untuk menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan planet Bumi bagi generasi yang akan datang. (wol/ags/aa/d2)
Discussion about this post