MEDAN, Waspada.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus memperbaharui hasil perolehan suara Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Sumatera Utara (Sumut) 1.
Pada Pemilu 2024 ini, banyak mantan kepala daerah yang ambil bagian dengan maju sebagai calon legislatif (Caleg) dari berbagai partai politik.
Namun sayang, meskipun statusnya mantan kepala daerah dan pernah memimpin sebuah kabupaten, kota atau bahkan provinsi, tak serta merta dapat menarik hati masyarakat.
Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio, menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan kepala daerah tak bisa mantik hati masyarakat.
“Pertama, fenomenanya banyaknya kepala daerah yang ingin maju kembali khususnya di legislatif karena menurutnya masih banyak masyarakat yang berpihak dengannya. Namun nyatanya, berbalik,” ungkap Warjio saat dihubungi, Minggu (18/2).
Ia menilai para caleg yang berasal dari mantan kepala daerah lupa jika sebenarnya banyak masyarakat yang tidak menginginkannya kembali.
“Ada tiga faktor, ya mungkin selama ini di daerah, banyak memberikan kekecewaan di masyarakat, sehingga masyarakat sudah tidak lagi mempercayainya,” jelasnya.
Kemudian yang kedua, menurut Warjio, mesin politik yang dimiliki kepala daerah ini saat maju sebagai calon legislatif tidak berjalan.
“Jadi kalau dulu kenapa mereka bisa kuat secara politik, karena ada mesin birokrasi yang tersusun terstruktur, namun kini mesin itu sudah tidak bisa diharapkan lagi,” tambahnya.
Dan faktor ketiga menurut Warjio, karena pejabat yang mengikuti Pileg ini rata-rata masih baru berada di dalam partai yang mengusungnya maju pada Pemilihan Legislatif 2024 ini.
“Dia tidak punya pengalaman, tidak punya tim yang kuat mendelegasikan apa yang dia inginkan, dan kalah saing dengan kader yang sudah lama berada di partai,” tandasnya.
Berdasarkan data dari website resmi KPU, https://pemilu2024.kpu.go.id , hingga hari Sabtu 17 Februari 2024 pukul 19:30 WIB, terdapat beberapa mantan kepala daerah yang berat memenangkan Pileg.
Di antaranya mantan Wakil Bupati Serdang Bedagai masa jabatan 2014-2015, Syahrianto.
“Berdasarkan hasil penghitungan sementara KPU, Syahrianto yang mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI dari PKB dari Dapil Sumut 1 hanya mampu mendulang suara sebanyak 4.442 suara,” ungkapnya.
Kondisi serupa juga dialami mantan Bupati Sergai, Soekirman yang hanya meraup 3.772 suara, dan mantan Gubernur Tengku Erry Nuradi yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Sergai dua periode.
“Tengku Erry yang maju menggunakan bendera Perindo hanya mampu meraih 3.081 suara,” tutupnya.(wol/eko/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post