JAKARTA, Waspada.co.id – Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan mengalihkan anggaran subsidi BBM menjadi bantuan tunai. Pasalnya, penyaluran subsidi BBM saat ini dinilai kurang tepat kepada penerimanya.
Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Burhanuddin Abdullah mengatakan, pemerintahan Prabowo nantinya akan menyempurnakan yang sudah dilakukan pemerintah saat ini. Salah satunya terkait penyaluran subsidi energi, BBM, listrik dan gas elpiji sebesar Rp540 triliun.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tak mampu tidak merasakan subsidi energi tersebut.
“Minggu lalu saya pergi ke Solo, saya ketemu pelanggan PLN paling bawah, mereka bayar bulanan paling Rp30 ribu, lampunya hanya satu. Orang-orang miskin dan mereka tidak mendapat subsidi dari BBM. Mereka enggak punya sepeda motor, mereka beli gas, tapi satu tabung ini untuk dua minggu jadi kecil sekali,” ujarnya, dalam sebuah diskusi, Kamis (26/9).
“Jadi kalau begitu, siapa yang sebetulnya menikmati subsidi itu,” tanya Burhanuddin yang juga Gubernur BI periode 2003-2008.
Oleh karena itulah, pemerintahan Presiden Prabowo akan memperbaiki data-data tersebut. Disempurnakan supaya mereka yang tidak mampu itu diberikan transfer tunai langsung kepada mereka.
“Bukan kepada komoditinya, tapi kepada keluarga yang berhak menerima. Itu yang akan kita lakukan,” ujarnya.
Menurutnya, dengan cara itu maka hitung-hitungan anggaran subsidi energi bakal lebih efektif dan efisen. Sehingga dana yang ada nantinya bisa dialihkan ke program-program yang sifatnya produktif.
“Anggaran akan berkurang, itu akan digunakan untuk yang sifatnya produktif. Kita kurangi subsidi secara langsung tadi, kita alihkan ke hal produktif kita leverage pertumbuhan kita melalui pengurangan subsid tersebut,” ujarnya. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post