JAKARTA, Waspada.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan tren kenaikan harga minyak mentah dunia diprediksi masih terus berlanjut. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya BBM non subsidi di Indonesia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, tren naiknya harga minyak dunia di dorong atas masih memanasnya konflik di Timur Tengah. Sehingga berdampak pada sisi logistik minyak mentah di dunia.
Terkait hal itu, Tutuka memberikan sinyal harga BBM non subsidi di bulan depan lantaran konflik di Timur Tengah yang membuat harga minyak dunia meningkat.
“Karena intensitas Timur Tengah masih tinggi karena mengganggu logistik jadi akhirnya terpengaruh. Jadi memang perlu dicermati, saya setuju (harga BBM naik) karena harga minyak cenderung naik terus,” tambahnya.
Diketahui, harga minyak mentah Brent ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Penguatan tersebut karena kekhawatiran pasokan yang masih ada akibat ketegangan di Timur Tengah.
Pada perdagangan Senin (19/2) harga minyak mentah Brent tercatat US83,56 per barel, naik 0,11 dibandingkan posisi kemarin. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tidak ada perdagangan karena libur Hari Presiden di AS.
Baik Brent maupun WTI berjangka pada pekan lalu masing-masing naik sekitar 1,5% dan 3%, didorong oleh meningkatnya risiko konflik Timur Tengah.
Konflik di Timur Tengah berlanjut selama akhir pekan ketika serangan Israel membuat rumah sakit terbesar kedua di Jalur Gaza tidak dapat beroperasi. (wol/berbagaisumber/ari/d1)
Discussion about this post