MEDAN, Waspada.co.id – Ada pemandangan berbeda yang terlihat kala calon walikota Medan nomor urut 2 (dua), Prof Ridha Dharmajaya melayat ke rumah duka ibunda dari Ahmad Sufandi selaku kader PDI Perjuangan di kawasan Jalan Jermal VII Medan, Selasa (8/10).
Usai memberikan sambutan dan setawar dingin kepada keluarga yang ditinggalkan, Prof Ridha tanpa sungkan langsung ikut mengangkat keranda jenazah ke atas ambulan.
Hal itu juga dilakukannya saat menurunkan keranda jenazah ke masjid Muhammadiyah yang tak jauh dari lokasi untuk disembahyangkan.
Bahkan, dirinya kembali melakukan hal yang sama saat kembali ikut mengangkat keranda jenazah ke ambulan untuk dibawa ke pemakaman umum.
Ternyata dari pengakuannya, mengangkat keranda jenazah menjadi kebiasaannya di setiap kesempatan saat melayat ke rumah duka.
“Pahalanya cukup besar,” ungkap Prof Ridha menjawab pertanyaan awak media.
Apa yang dilakukan Prof Ridha menjawab keraguan sejumlah pihak yang menilai apa yang dilakukannya demi mencari simpati di musim kampanye.
“Salah besar jika ada yang beranggapan untuk mencari simpati. Karena itu selalu saya lakukan di setiap mendatangi rumah duka. Banyak keutamaan yang kita dapat termasuk pahalanya sebesar Gunung Uhud,” ungkapnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Prof Ridha turut menyampaikan duka mendalam terhadap keluarga yang ditinggalkan.
“Allah yang memiliki segalanya. Kita semua yang hidup pada saatnya akan merasakan kematian. Padanyalah kita mengharapkan ampunan. Ini menjadi kabar duka mendalam atas kepergian Ibu Nur Haidah ibunda dari kader kita di PDI Perjuangan, Fandi dan Ferawati,” sebutnya.
Sebagai ananda keturunan yang ditinggalkan Prof Ridha mengingatkan agar terus membacakan doa di setiap sholatnya.
“Doa ananda yang ditinggalkan akan menerangi kubur ibunda nantinya. Apalagi kita tahu tiga hal yang bisa memberikan amalan baik bagi ibunda kita salah satunya yakni doa anak yang saleh. Jadikan amalan kita penerang bagi almarhumah ibunda kita agar ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Nya,” ujar Prof Ridha.
Dalam kesempatan itu juga, Prof Ridha dipercaya menjadi imam shalat Zuhur sekaligus shalat jenazah. (wol/ags/d2)
Discussion about this post