MEDAN, Waspada.co.id – Halimah (76 th), seorang janda tua warga Kota Bangun, Medan Deli tak menyangka jika pada Rabu (9/10) didatangi Calon Wali Kota Medan Nomor Urut 2, Prof Ridha Dharmajaya.
Seperti biasanya untuk menyambung hidup, perempuan yang mengaku hanya tinggal dengan seorang cucunya itu menjual buah-buahan persis di ruangan yang dijadikannya tempat berjualan.
“Kukira siapa tadi, kok rame-rame datang tiba-tiba kemari,” katanya terharu.
Halimah mengaku tak mengetahui bahwa yang duduk di hadapannya pagi itu adalah Ridha Dharmajaya yang maju bersama Abdul Rani di Pilkada Medan 2024 ini.
“Maklum aku kan udah tua sudah 76 tahun umurku, sudah bau tanah (tersenyum). Jadi, tak pala kali aku hafal siapa aja yang mau nyalon (wali kota),” katanya sambil tertawa kecil kepada Ridha.
Sambil memeluk Ridha yang hadir dengan baju putih khasnya itu, janda tua yang mengaku warga asli kota bangun itu pun tampak mempelihatkan mata berkaca-kaca.
“Ku doakan kau menang ya nak. Kau doakan aku panjang umur. Jangan kau lupakan aku. Kau tolong nanti aku ini,” katanya sambil kembali memeluk Ridha.
Kepada Ridha yang bersama pasangannya Abdul Rani mengusung jargon Medan BERANI (Bersama Ridha dan Rani), Halimah pun curhat dan mengeluhkan tak lagi menerima bantuan dari pemerintah padahal dia yang sudah tua juga harus menanggung satu orang cucu.
Terpaksa, katanya, dari jualan buah-buahan yang penghasilan tidak menentu itulah dia bertumpu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Ya, namanya orang jualan kadang laku kadang enggak,” katanya.
Ditambah lagi, katanya, dengan tidaknya lagi mendapatkan bantuan pemerintah baik bansos, PKH ataupun bantuan lansia membuat dirinya harus terus berjualan meskipun sudah tua.
Menjawab curhatan itu, Ridha pun mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami Halimah dan mungkin banyak sekali masyarakat Medan yang punya nasib sama dengannya.
Maka Ridha-Rani, katanya jika diamanahkan memimpin Medan ke depan akan melakukan pendataan masyarakat kurang mampu dimulai di tingkat bawah.
Sehingga, katanya, DTKS atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial merupakan data base bagi Pemko Medan ke depan untuk memberikan bantuan.
“Kan kasian sekali, warga seperti bu Halimah ini yang kondisinya memprihatinkan justru tak tersentuh bantuan dari pemerintah. Dan mungkin juga banyak terjadi dan dialami oleh masyarakat lainnya,” pungkasnya. (wol/ags/d2)
Discussion about this post