MEDAN, Waspada.co.id – Ketua PW Al Jam’iyatul Washliyah Sumut, Dr H. Dedi Iskandar Batubara S.Sos SH M.SP menitipkan tiga pesan kepada pasangan nomor urut 2 (dua) Ridha dan Rani.
Ketiga pesan yang disampaikan Anggota DPD RI itu yakni dakwah, pendidikan dan sosial.
Hal itu disampaikannya saat menerima silaturahmi pasangan dengan tagline BERANI (Bersama Ridha dan Rani) di Kantor Al Awashliyah Sumut, Jalan SM Raja Medan, Jumat (11/10) pagi.
“Prof kami titip pesan nanti setelah dilantik jadi walikota Medan ada tiga yang paling dasar bagi Jamia’tul Al Washliyah yakni dakwah, pendidikan dan sosial. Itu kebutuhan primer,” ujar pria yang akrab disapa Ayahanda Dedi itu.
Masih menurut Dedi, ada 114 Madrasah di Washliyah di bawah perkotaan dan kementrian agama.
“Kami titip sekolah-sekolah ini. Baik pembenahan hingga kualitas pemberdayaan gurunya. Pak Rani pasti paham mengenai itu karena dia pernah di legislatif,” ujarnya.
Dedi menilai guru-guru madrasah Washliyah masih mengkhawatirkan secara kesejahteraan dan Walikota punya otoritas untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sedangkan bidang sosial, Al Washliyah punya panti asuhan yang bukan hanya menjadi tugas Al Washliyah namun juga Pemko Medan.
“Selain itu, Al Washliyah juga yang banyak ustaznya ni Prof. Perlu ke depan jadi atensi ustaz kita ini. Itu amal pokoknya. Medan banyak masalah, kemiskinan, begal dan narkoba. Kalau masyarakat miskin dan belum sejahtera maka tindak kriminal akan tinggi juga. Saya kira Prof dan Rani punya desain membangun kota Medan. Saya dari awal sudah memutuskan mendukung Prof dan Rani,” tegasnya.
Alasannya pun sederhana, Rani merupakan kader Al washlidah tulen. Bagi Dedi membantu, mendukung serta mendoakan kadernya menjadi satu kewajiban.
“Ya, walau kewenangan ada di PD Alwashliyah, tapi silaturahmi ini tetap harus dibangun. Sambutan ini formalitas aja sebenarnya. Semua sudah tau kalau dari awal kita dukung Prof sama Rani. Jadi jangan baper kali, nikmati saja pertarungan ini,” tuturnya.
Menyahuti hal itu, Prof Ridha menilai sosok Dedi Iskandar Batubara yang diamanahkan menjabat anggota DPD RI tiga periode tentunya menjadikan kekuatan bagi rakyat.
Untuk itu dirinya menegaskan akan menjadikan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas mereka.
Dalam kesempatan itu juga dirinya meminta ke masyarakat agar tidak tergoda dengan praktik politik uang.
“Saya selalu sampaikan bahkan saat konsolidasi bahwa kalau hari ini kita memilih orang karena sejumlah uang maka yang terpilih adalah penyuap terbaik maka jika dia menang dia tak akan peduli dengan nasib anak-anak kita nantinya,” ujar Prof Ridha.
Dirinya juga melihat jika konstituen mudah tergoda sehingga harus membangun kekuatan khususnya kekuatan ekonomi ummat.
“Hari ini money politik banyaknya di kita. Kalau kita punya kemampuan ekonomi yang baik mereka tidak akan menerima suap,” ucap Prof Ridha.
Prof Ridha juga menyinggung permasalahan masyarakat di Bagan Deli seperti hidup di dalam tong sampah.
“Saya sedih sampai saya tidak selesai menyanyikan Indonesia Raya. Saya melihat Indonesia seperti meninggalkan mereka. Itu jadi PR Besar buat kami. Kalau kita tidak berhasil di Medan Utara maka gak ada gunanya perjuangan kita semua,” sebutnya.
“Harapannya jangan kita kendur dan terus kerja keras sampai 27 November. Semoga Allah memberkati kita. Kita butuh banyak tangan untuk menyelesaikan PR kita sehingga permasalahan ini bisa terselesaikan,” ucapnya. (wol/ags)
Discussion about this post