JAKARTA, Waspada.co.id – Channel News Asia (CNA) dari Singapura turut menyoroti kontroversi wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf, pada pertandingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Bahrain melawan Indonesia. Dalam berita berjudul “Got robbed’: Outrage in Indonesia over late equaliser denying country historic World Cup Qualifiers win”, CNA menyebut kemenangan Indonesia telah dirampok.
CNA menilai wasit tidak menyelesaikan pertandingan sesuai dengan waktu tambahan yang diberikan. Yaitu dengan molor hingga tiga menit dari yang seharusnya.
Seperti diketahui, keputusan itu, menurut CNA, membuat Bahrain dapat menyamakan kedudukan menjadi 2-2 sehingga menggagalkan kemenangan Indonesia. Pertandingan kemarin bisa menjadi kemenangan perdana Indonesia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Wasit juga segera menyudahi pertandingan begitu Indonesia memulai pertandingan, tanpa menggunakan jeda sedetik pun, sehingga menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak, terutama dari dalam negeri Indonesia.
Pada berita tersebut terdapat kutipan anggota EXCO PSSI Arya Sinulingga yang berjanji untuk melayangkan surat protes kepada AFC. CNA juga mengutipkan kalimat pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam konferensi setelah pertandingan yang mengkritik kinerja wasit pada pertandingan tersebut.
Berita itu juga memuat komentar warganet yang meluapkan kekecewaan seperti dari youtuber Atta Halilintar. Selain meluapkan kekecewaan dan amarah, beberapa warganet juga memberikan dukungan dan menyatakan rasa bangga atas penampilan dari Timnas Indonesia.
Selanjutnya Indonesia melakoni pertandingan keempat Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menghadapi China pada Selasa pekan depan.
Kemenangan Indonesia buyar setelah tambahan waktu babak kedua yang diberikan wasit keempat yang juga berasal dari Oman, Qasim Al-Hatmi yang tertera enam menit, tak kunjung diselesaikan oleh Al-Kaf tepat waktu.
Tambahan waktu ini sebenarnya juga sedikit berbau kontroversial karena selama babak kedua, tak ada momen yang membuat laga terhenti, kecuali selebrasi gol kedua Indonesia yang dicetak oleh Rafael Struick pada menit ke-73.
Namun, kenyataannya, tambahan waktu yang diberikan nyaris sama seperti yang terjadi di babak pertama. Di babak pertama, wasit memberikan tambahan waktu selama tujuh menit.
Tambahan waktu itu dinilai wajar karena pertandingan beberapa kali terhenti, mulai dari momen perawatan kepala yang melibatkan Malik Risaldi dan Waleed Al-Hayam dan juga selebrasi gol pertama untuk Bahrain.
Al-Kaf kemudian memberikan ekstra tambahan waktu selama lebih dari tiga menit tanpa ada alasan yang jelas karena tak ada kejadian-kejadian penting yang terjadi selama tambahan waktu.
Alhasil, Bahrain mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9 melalui gol kedua Mohamed Marhoon yang memanfaatkan skema sepak pojok.
Gol itu disambut dengan emosi bahagia dari seluruh pemain, ofisial, dan suporter tuan rumah. Di sisi lain, gol dari Marhoon itu membuat laga berlangsung panas. Pemain hingga ofisial tim Indonesia protes kepada Al-Kaf karena tidak puas dengan keputusannya yang memberikan ekstra tambahan waktu tanpa alasan yang jelas.
Pemain cadangan, Shayne Pattynama sampai harus ditenangkan staf pelatih, sedangkan manajer timnas Indonesia Sumardji sampai diganjar kartu merah oleh wasit asal Oman tersebut.
Padahal, seharusnya laga setidaknya sudah selesai ketika Jay Idzes melakukan blok pada tendangan pemain Bahrain yang diikuti oleh sapuan Eliano Reijnders pada menit ke-90+7.
Wasit juga dapat meniupkan peluit panjangnya setelah momen tersebut, tepatnya ketika serangan balik cepat yang dipimpin Witan Sulaeman gagal.
Namun, wasit 41 tahun itu tetap pada pendiriannya. Ia kemudian baru meniupkan peluit panjangnya setelah pemain Indonesia melakukan kick-off, selepas Bahrain menyamakan kedudukan, tepatnya pada menit ke-90+11. (wol/republika/ari/d1)
Discussion about this post