TARUTUNG, Waspada.co.id – Pribadi seorang wanita kekinian yang banyak diminati pada masa sekarang, menjadi magnet luar biasa yang ada di diri Satika Simamora.
“Buktinya sangat jelas. Ke wilayah manapun Satika berkunjung atau menyambangi warga, ia selalu dikejar dan dikerumuni banyak orang. Para ibu tidak sekadar menemui, tetapi menyalami dan memeluknya,” kata Mantan Ketua Bawaslu Tapanuli Utara Sardion Situmeang SH kepada Waspada Online di sela-sela pertemuan dengan salah satu Calon Bupati Taput, di Kecamatan Sipoholon, beberapa waktu lalu.
Kemampuan Satika membangun hubungan akrab dengan beragam lapisan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara ini terlihat dalam setiap aksi peduli sosial dan kemanusiaan yang dilakoninya jauh-jauh hari sebelum perhelatan Pilkada.
Tidak pernah ada jarak antara dirinya, yang dulu pernah menjadi seorang istri bupati, bila sedang berada di tengah masyarakat.
“Saat suaminya, Nikson Nababan menjadi bupati sepuluh tahun yang lalu, langkahnya sudah banyak disorot dan menuai pujian banyak orang. Lewat cerita ibu-ibu yang saya dengar, mereka mengaku tidak merasa ada jarak dengan istri bupati yang satu ini selama sepuluh tahun terakhir,” tutur Sardion.
Meski kerap menampilkan kesan akrab dengan masyarakat, namun saat berorasi, Satika juga memiliki kekuatan lain. Magnetnya mampu membuat pendengar menyimak serius orasinya.
“Lihatlah cara dia berkampanye, tidak berlebihan dan disampaikan dengan sederhana, mampu membuat masyarakat tertawa, tapi sesekali terdiam menyimak,” kata Sardion sembari menunjuk ke arah sosok perempuan dimaksud yang sedang berorasi di depan warga Sipoholon.
Selain memiliki daya tarik di atas, keberanian Satika meninggalkan kursi legislatif demi maju bersaing di Pilkada Taput, menjadikannya sebagai kontestan yang ditakuti rival.
“Sesuatu yang sangat langka dilakukan oleh perempuan Sumut saat ini. Jika ia tidak kuat, tidak mungkin rivalnya bekerja ekstra keras untuk melemahkannya,” tandasnya.
Selalu Peduli Nasib Masyarakat
Pribadi Satika Simamora tak hanya soal keluwesan dan keberanian. Lebih dari itu, kepedulian terhadap sesama lagi-lagi menjadi daya tarik yang sangat kuat.
Hal ini diakui oleh Sri Agusty Sondang Hayati Pardede (56), warga Dusun Simarpinggan Desa Onan Runggu II, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Taput. Ia pernah mengalami masa-masa sulit.
Selama tiga tahun, 2021 hingga 2023, menderita lumpuh. Tidak ada seorangpun yang membantu. Kehidupan yang pas-pasan membuat Sri Agusty hanya bisa pasrah.
Dalam ketidakberdayaan, Tuhan hadir melalui tangan seseorang hamba yang sungguh luar biasa. “Berkat bantuan ibu Satika saya bisa sembuh total,” kenang Sri Agusty sambil meneteskan air mata.
Dari ceritanya, Satika yang kala itu masih sebagai ibu bupati, mendapat informasi dari seorang kerabat tentang kondisi Sri Agusty. Pucuk dicinta ulam tiba, langsung direspon dengan membuka open house di rumah bupati agar terkumpul donasi untuk biaya operasi.
Tak hanya menginisiasi acara amal tersebut, Satika tampil langsung menyanyikan sebuah lagu. Lewat lantunan suaranya itulah terkumpul cukup dana untuk memberangkatkan Sri Agusty ke Medan menjalani operasi.
Sembuh dari kelumpuhan, Sri Agusty ternyata belum lepas dari ujian. Beberapa bulan kemudian, tepatnya Juli 2023, giliran suaminya, Marudut Silitonga yang divonis menderita kanker paru dan harus menjalani proses kemoterapi. Apesnya, Kartu BPJS milik suami tidak aktif.
“Saya teringat ibu Satika dan menjumpai beliau untuk meminta pertolongan. Tanpa melihat sosok, Satika langsung merespon dan memberikan bantuan uang untuk membawa suami saya berobat,” kisahnya.
Tak hanya sekali, Marudut Silitonga telah melakukan kemoterapi dua kali dengan biaya sepenuhnya dibantu Satika.
Lagi-lagi, untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, Mei 2024 Sri Agusty kehadiran seorang cucu yang terlahir prematur di RSUD Tarutung. Bayi yang diberi nama Gilang Elvano lahir di usia kandungan masih tujuh bulan. Proses lahiran membutuhkan banyak donor darah.
Kembali Sry Agusty teringat Satika. Dan kembali, Satika pun langsung merespon dengan mengirimkan seseorang untuk mendonorkan darah serta membantu biaya bersalin. Kini, Gilang Elvano sudah sehat.
“Terima kasih banyak ibu Satika, engkau adalah malaikat yang dikirim Tuhan kepada keluarga kami. Kebaikanmu akan selalu kami ingat, semoga tercapai semua yang dicita-citakan. Ibu Satika orang yang baik, akan selalu diberkati Tuhan,” doa Sri Agusty. (wol/jps)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post