MEDAN, Waspada.co.id – Apresiasi dan rasa bangga disampaikan Plt Wali Kota Medan Aulia Rachman kepada Polrestabes Medan atas tindakan tegas dan respon cepat yang telah dilakukan dalam menindak dan mengungkap kasus kejahatan di kota Medan baik itu geng motor maupun pencurian sepeda motor.
“Kami (Pemko Medan) mengapresiasi dan merasa bangga dengan sikap yang cepat yang dilakukan Polrestabes Medan dalam menindak dan mengungkap kasus kejahatan. Apa yang dilakukan Polrestabes Medan menunjukkan sebagai alat negara yang membantu masyarakat,” katanya saat menghadiri pemusnahan ratusan jenis senjata tajam (Sajam) geng motor dan pengembalian barang bukti sepeda motor kepada para korban pencurian yang digelar di Mapolrestabes Medan, Jumat (25/10).
Menurut Aulia Rachman, dengan tindakan yang dilakukan dalam menindak dan mengungkap kasus kejahatan Polrestabes Medan merupakan instansi yang mengayomi dan mengedukasi masyarakat untuk menuju peradaban yang baru.
“Insya Allah program yang dijalankan Polrestabes Medan akan didukung penuh Pemko Medan. Salah satunya kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat yakni sapa lingkungan,” ujarnya.
Selanjutnya Aulia Rachman mengucapkan terima kasih kepada Polrestabes Medan yang telah bekerja menjaga kenyamanan dan kondusifitas di Kota Medan.
“Pemko Medan berterimakasih kepada Kapolrestabes Medan telah menindak pelaku kejahatan sehingga situasi Kamtibmas Kota Medan tetap aman dan kondusif ke depannya,” sebutnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan kegiatan hari ini adalah pemusnahan atau penghancuran ratusan senjata tajam dan pengembalian barang bukti sepeda motor kepada pemiliknya.
“Ada sekitar 271 bilah senjata tajam (Sajam) yang akan dimusnahkan hari ini dan sebanyak 12 unit sepeda motor dikembalikan kepada pemiliknya. Ratusan senjata tajam itu merupakan pengungkapan oleh anggota Satreskrim Polrestabes Medan dan Polsek jajaran,” jelasnya.
Dijelaskan Gidion, Polrestabes Medan komitmen menebarkan semangat penegakan hukum yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Semangat kami adalah hukum itu menjadi alat yang membahagiakan semua orang. Berharap korban tidak mengalami kejadian berulang untuk yang kedua kalinya,” ujarnya.
Gidion berharap tidak ada lagi kampung-kampung yang berbasis sebagai kampung kriminal. “Sesuai instruksi bapak Kapolda tidak ada kampung-kampung yang berbasis kekerasan, berbasis narkoba. Semuanya bisa kita rubah menjadi kampung yang produktif dan mudah-mudahan menjadi peradaban yang lebih maju,” pungkasnya. (wol/mrz/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post