JAKARTA, Waspada.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menutup kemungkinan akan kembali melakukan reshuffle kabinet lagi. Kocok ulang kabinet, kata Jokowi, bisa saja kembali terjadi jika diperlukan.
Hal itu disampaikan Jokowi usai Demokrat masuk kabinet, ditandai dengan pelantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Rabu (21/2/2024). Demokrat menjadi parpol ke-8 mitra koalisi pemerintah.
Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Mas’udi menilai pernyataan Jokowi relevan dengan konfigurasi politik saat ini. Wawan mengingatkan bahwa koalisinya saat ini akan berbeda dengan pemerintahan ke depan yang mungkin akan diteruskan Prabowo-Gibran.
“Jokowi memahami pergeseran-pergeseran koalisi dan kongsi politik. Parpol yang selama ini menjadi pilar utamanya, ke depan bakal ada di luar koalisi (PDIP, PPP, Nasdem, PKB),” ujar Wawan, melansir Bloomberg Technoz, Kamis (22/2).
Wawan menilai Jokowi tengah mengirim pesan, terutama kepada partai-partai yang saat ini ada di kabinet, bahwa dirinya tengah dalam upaya rekonsolidasi pemerintahan, rekonsilidasi ulang kekuasaan.
“Reshuffle menjadi instrumen terbaik untuk itu,” kata Wawan.
Rekonsolidasi kekuasaan itu terang benderang, kata Wawan, saat masuknya Partai Demokrat. Demokrat merupakan pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
“Jika Jokowi akan melakukan reshuffle, kembali dugaan saya kuat kaitannya dengan proses mempersiapkan transisi pemerintahan setelah Oktober, termasuk memastikan bisa menyelesaikan program-program yang mungkin sedang berlangsung saat ini.
Sinyal-sinyal menyiapkan transisi pemerintahan, kata dia, juga terlihat di lantai Istana Negara, kemarin. Urutan tamu yang datang saat pelantikan AHY, jelas dia, yakni wakil presiden Ma’ruf Amin, di sebelahnya ada Prabowo Subianto.
“Kemudian ketika mengucapkan selamat, urutan-urutannya juga seperti itu presiden, wakil, baru kemudian Pak Prabowo. Menunjukkan ada pesan keberlanjutan yang diharapkan oleh Pak Jokowi,” kata dia.
“Saya yakin sudah ada pembicaraan, pembicaraan, yang serius antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo meskipun hasil pemilu belum diumumkan,” jelasnya.
Meski demikian, Wawan menilai pesan Jokowi untuk kembali melakukan reshuffle tak khusus untuk PDIP. Pesan Jokowi, kata dia, ditujukan untuk semua partai politik yang saat ini ada di kabinet.
“Tentu PDIP yang paling banyak ya. Kedua masih ada PPP di situ ada Sandiaga Uno, dan juga ada (menteri PPP) di Bappenas kan. Kemudian PKB juga, PKB kan menteri-menterinya juga masih di situ,” jelas dia. (wol/bloomberg/pel/d1)
Discussion about this post