MEDAN, Waspada.co.id – Sebanyak empat guru di SMA Negeri 3 (SMANTig) Medan sukses menjadi guru penggerak dengan mengikuti Lokakarya 7 Dengan Tema “Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10” di SMPN 1 Medan, beberapa waktu lalu.
Para guru tersebut yakni Muhammad Natsir, SPd MSi (Ketua Koordinator Guru Penggerak Kota Medan), dMasniar Sihotang S. Pd, Julfan S. Pd, M. Kom, dan Muhammad Sadri Koto, S. Pd, M. Pd.
M Natsir mengucapkan terimakasih kepada semua pihak di antaranya BBGP Sumut, Dinas Pendidikan Sumut dan Medan, yang telah mendukung kegiatan ini. Tanpa adanya kerja sama dan dukungan berbagai pihak maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik.
“Kesan saya mengikuti kegiatan ini selama 8 bulan, bahwa tidak mudah untuk sampai ke tahap ini. Mulai harus membagi waktu menjalankan tugas rutin sebagai pendidik serta tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah, dan berbagai kegiatan CGP,” terangnya, Kamis (31/10).
“Banyak perubahan dalam diri saya dalam memandang paradigma tentang pendidikan dan juga menginspirasi untuk melakukan perubahan dari ilmu yang saya dapat selama mengikuti pendidikan guru penggerak,” katanya lagi.
Dikatakan, hal ini tidak terlepas dari bimbingan fasilitator dan pengajar praktik serta lainnya. “Melalui program ini saya ingin menjadi salah satu generasi, guru yang mampu secara efektif mendidik siswa dengan menggunakan pendekatan filosofis Ki Hajar Dewantara sehingga dapat menghasilkan generasi yang berkepribadian Pancasila,” tutupnya.
Kepala SMANTig Medan, Susianto SPd MSi menyambut baik pencapaian ini dan berharap bahwa para Guru Penggerak di sekolahnya bisa menjadi contoh bagi guru-guru lain. “Ini adalah langkah awal menuju sekolah yang lebih inovatif. Para Guru Penggerak akan menjadi motor perubahan dan saya yakin mereka bisa membawa SMAN 3 Medan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Dengan kehadiran para Guru Penggerak ini, siswa-siswa SMANTig Medan diharapkan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik dan mendapatkan bimbingan dari guru yang memiliki visi inovatif.
“Para Guru Penggerak juga diharapkan bisa berbagi ilmu dengan rekan-rekan sesama guru agar manfaat program ini bisa dirasakan lebih luas,” pintanya. (wol/ari/d1)
Discussion about this post