JAKARTA, Waspada.co.id – Mengakhiri Bulan Inklusi Keuangan yang diperingati setiap bulan Oktober, edukasi keuangan aktif digencarkan kepada setiap kalangan masyarakat dalam rangka peningkatan kesadaran akan pengelolaan keuangan.
Sebagai pelaku industri keuangan yang memiliki misi utama untuk mendukung kualitas hidup setiap orang, Allianz Indonesia turut berpartisipasi dalam berbagai rangkaian kegiatan literasi terkait pengelolaan keuangan bagi generasi muda di tengah sejumlah tantangan “nansial.
Berdasarkan hasil survey Indonesia Millennial Gen Z Report 2025, 65% Milenial dan Gen Z sudah memiliki fokus “nansial untuk menyiapkan dana darurat dan 30% responden fokus untuk memiliki dana pensiun serta asuransi kesehatan, sebagai strategi untuk mencapai masa depan yang aman.
Namun, sebanyak 66% generasi muda juga memiliki tantangan “nansial terbesar akibat peningkatan biaya hidup, disusul dengan adanya keterbatasan pendapatan, pengelolaan keuangan yang buruk, dan kurangnya tabungan.
Dengan adanya berbagai tantangan ini, keraguan untuk memiliki fondasi “nansial yang kuat lewat upaya manajemen risiko seringkali bukan menjadi prioritas dan kemudian memengaruhi perencanaan keuangan yang sudah direncanakan atau sepatutnya dialokasikan secara rutin.
“Generasi muda seperti Gen Z masih pada tahapan di antara memulai perjalanan “nansial, sedangkan Milenial sudah berada pada tahapan yang lebih matang namun masih pada fase mencari kestabilan “nansial untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk itu, fondasi keuangan lewat manajemen risiko seperti dana darurat dan asuransi harus tetap dimiliki agar dapat menunjang tujuan “nansial selanjutnya di masa depan,” ujar Sunadi, Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia saat hadir sebagai salah satu panelis dalam Indonesia Millennial & Gen Z Summit 2024.
Hal yang harus terus didukung adalah pertumbuhan kelompok muda untuk memiliki dasar perlindungan keuangan dan memastikan bahwa manajemen risiko adalah hal yang esensial untuk dimiliki.
Sunadi menyampaikan nasabah Generasi Z dan Milenial sudah mulai mengalami pertumbuhan yang hampir seimbang di antara keseluruhan jumlah nasabah Allianz Indonesia, yaitu sekitar 45 persen dan harapannya akan terus bertumbuh apabila edukasi keuangan dapat menyasar dengan baik kepada kelompok muda.
”Generasi saat ini sudah mulai menyadari risiko keuangan yang seringkali hadir secara tiba-tiba. Peran asuransi sebagai manajemen risiko sangat membantu dalam mempertahankan kestabilan “nansial generasi muda, hal ini terbukti dengan dominasi kelompok muda yang terbantu dengan pengajuan klaim penyakit yang tidak memandang usia”, lanjut Sunadi.
Untuk itu, kunci dalam menghadapi tantangan generasi muda yang ingin memiliki perencanaan keuangan yang matang dengan manajemen risiko dapat dimulai dengan perhitungan alokasi pengeluaran yang tepat dan tekad disiplin serta konsistensi dalam menyisihkan dana darurat yang sudah disesuaikan dengan pemasukan masing-masing.
Bagi kelompok muda yang masih memulai perjalanan “nansial dan mencari langkah perencanaan keuangan yang tepat dapat mengacu pada tingkat piramida keuangan dan dimulai dengan menjaga keuangan yang aman lewat dana darurat dan asuransi. Selanjutnya perencanaan keuangan di tahapan lebih lanjut dapat didukung dengan produk investasi dan pendapatan pasif, hingga masuk pada tahap akhir ”distribusi kekayaan”.
Beberapa tahapan perencanaan keuangan ini dapat menjadi arah acuan untuk perencanaan kesejahteraan “nansial, khususnya bagi generasi muda yang ingin memulai pengelolaan keuangan yang stabil.
Allianz Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif yang dapat mendukung generasi muda untuk dapat terus memiliki perlindungan “nansial, yaitu melalui inovasi produk A-Z dan aplikasi teknologi agar semakin mudah untuk terlindungi dengan asuransi.
Dalam meluruskan mindset generasi muda yang masih memiliki keraguan untuk memiliki perlindungan asuransi, Allianz Indonesia juga senantiasa berinovasi dalam menjalankan strategi, salah satunya lewat platform media sosial.
Hingga saat ini, Allianz Indonesia terus mengintegrasikan berbagai platform media sosial yang menargetkan Generasi Z dalam menumbuhkan mindset yang tepat terkait asuransi. Allianz Indonesia menyediakan konten yang relevan di media sosial dengan berperan sebagai fnancial infuencer terpercaya yang lekat dengan karakterisik generasi muda.
Hal ini tujuannya adalah untuk mengedukasi kelompok yang belum familiar dengan asuransi agar dapat memahami dan akhirnya memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
”Kami bertekad untuk senantiasa berinovasi dalam menghadirkan produk yang mengikuti gaya hidup generasi muda, di mana perilaku dan kebutuhannya selalu berkembang. Fokus ini juga terus kami maksimalkan lewat kolaborasi baik dengan regulator, komunitas, dan mitra untuk menggelar literasi bagi segala kalangan, agar setiap orang dapat memahami dan memilih solusi proteksi yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Sunadi.
Dalam hal literasi, pada Bulan Inklusi Keuangan ini Allianz Indonesia juga melakukan kegiatan edukasi bagi para pelajar di beberapa wilayah termasuk Yogyakarta, yaitu SMK Sanjaya Pakem, SMA Sanjaya XIV Nanggulan, dan SMA Stella Duce Bambanglipuro.
Dengan membawa Allianz SmartPlan Board Game, Allianz Indonesia menghadirkan pembelajaran pengelolaan keuangan yang asik dengan konsep kehidupan sehari-hari yang lebih nyata seperti cara pengelolaan arus kas, pengeluaran untuk berbelanja, pentingnya menabung, dan berasuransi sebagai perlindungan atau safety net ketika kondisi keuangan keluarga mengalami risiko.
Selain itu, konsep pembelajaran ini juga mengajak para peserta memahami jenis-jenis aset yang produktif dan mengenal skenario yang dapat memengaruhi nilai aset yang dimiliki, seperti kondisi pasar yang ;uktuatif. Setelah itu para pelajar diberikan materi lanjutan, mereka diajak untuk membuat video singkat mengenai literasi keuangan yang sudah dipelajari dan diterapkan. Kemudian video tersebut disebarkan melalui sosial media mereka, sehingga memberikan dampak yang lebih luas.
Selain kepada pelajar, Allianz juga memberikan pelatihan kepada para guru dan karyawan sekolah tentang bagaimana mengelola dan membuat proyeksi anggaran keuangan keluarga. (wol/ari/d1)
Discussion about this post