MEDAN, Waspada.co.id – Masyarakat yang menempati Pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) persisnya Gang Tanjung Lingkungan IV, Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan disambangi oleh Calon Wali Kota Medan Nomor urut 2, Ridha Dharmajaya, Jumat (1/11).
Kepada pasangan dari Abdul Rani itu masyarakat yang mengaku sudah menempati kampung itu sejak sebelum Indonesia merdeka hingga kini belum dialiri air bersih oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
Adalah Wak Udin, yang melontarkan permasalahan itu kepada pasangan yang mengusung jargon Medan BERANI (Bersama Ridha-Rani).
“Pak, adalah doa kami masyarakat disini (Gang Tanjung) yang meskipun duluan ada kampung (Dulu bernama kampung Tanjung) tapi sejak Indonesia belum merdeka hingga saat ini kami tidak pernah dialiri air bersih,” keluhnya.
Ketiadaan air bersih itu, kata pria paruh baya itu membuat penyebab warga sering mengalami penyakit kulit dan diare karena masih menggunakan air sungai untuk MCK (Mandi Cuci Kakus).
“Heran kami pak. Kampung kami ini duluan ada daripada kampung yang ada dibawah sana (Sambil menunjuk kearah Jalan besar Titipapan), tapi kenapa hingga usia merdeka Indonesia hampir 80 tahun kami tak pernah merasakan namanya dialiri air bersih,” keluhnya lagi.
Masyarakat, katanya, sudah capek mengusulkan hal ini baik melalui Reses Anggota DPRD Medan maupun langsung kepada Camat maupun Lurah tapi hingga kini masyarakat belum juga merasakan air bersih itu.
“Tolonglah kami pak. Jika bapak terpilih tolong kami untuk bisa dialiri air bersih,” pungkasnya.
Menjawab keluhan Wak Udin itu, Ridha pun mengaku sangat prihatin dengan kondisi masyarakat di Gang Tanjung, Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli yang belum dialiri air bersih.
Untuk itu, ke depan katanya diminta kepada seluruh masyarakat untuk berjuang bersama dengannya untuk memenangkan Pilkada Medan.
“Karena bicara Pilkada Medan tahun ini bukan bicara soal kemenangan Ridha-Rani melainkan kemenangan seluruh masyarakat Medan agar kita keluar dari kebodohan dan kemiskinan. Maka, saya berulang kali ingatkan agar kita bisa keluar dari kebodohan dan kemiskinan itu kepada bapak dan ibu harus berani menolak politik uang,” pungkasnya. (wol/ags)
Discussion about this post