MEDAN, Waspada.co.id – Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (GARPU) Provinsi Sumut, Rico Tri Putra Bayu Waas (Rico Waas) memberikan kuliah umum tentang bagaimana mengembangkan UMKM di tengah era digital, di Hall Kampus C, Universitas Mikroskil, Jalan MH. Thamrin, Kota Medan, Jumat (1/11).
Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan staf pengajar ini berjalan dengan interaktif.
Rico Waas mengatakan bahwa dunia UMKM sangat menarik untuk dipelajari karena sektor ini menjadi salah satu backbone ekonomi. Oleh karena itu, dunia UMKM ini perlu didorong untuk tetap hidup di sela-sela kehidupan masyarakat.
“Saya ingin mahasiswa-mahasiswi Mikroskil memahami bahwa kita punya potensi UMKM yang baik. Kita juga membutuhkan pikiran-pikiran mereka ke depan agar bisa menciptakan solusi yang baik untuk masyarakat,” ujarnya saat di wawancarai wartawan usai kegiatan.
“Apakah di masa depan mereka menjadi pemilik perusahaan yang bisa memberikan solusi digital dan bekerja sama dengan pemerintah kota di masa mendatang,” tambahnya.
Rico berharap apa yang disampaikan pada kuliah umum tadi bisa membuka cakrawala mahasiswa sehingga dapat memprediksi kondisi ekonomi di satu sampai lima tahun ke depan. Tujuannya agar prediksi ini bisa diberikan kepada para pelaku UMKM.
“Agar produk UMKM ini nantinya bisa menjadi barang yang hits dan laku keras dikarenakan mengikuti pasar yang sedang dibangun,” ujarnya.
Rico mengatakan, dunia digital dan dunia usaha saat ini sudah sangat menyatu. Dan kanal-kanal penjualan produk UMKM dari dunia digital sudah sangat baik. Tinggal bagaimana membuat situasi ini tidak menjadi ancaman, tapi sebuah kerja sama yang baik antara pedagang dengan dunia digitalnya.
“Memang banyak keluhan pedagang tradisional yang belum bisa mengoptimalisasikan penjualan melalui digital. Sehingga kita butuh memberikan pemahaman baru agar mereka bisa turut serta dalam dunia digital, karena hal ini tidak bisa kita tahan lagi. Kita harus bisa menyesuaikannya,” ucapnya.
Rico menambahkan, mahasiswa-mahasiswi di Mikroskil ini memiliki pikiran-pikiran revolusioner. Dan sekarang mereka sedang belajar, meneliti untuk membuat solusi-solusi terbaru di dalam kehidupan, karena solusi digital ini tidak hanya bicara tentang ekonomi saja, tapi mensolusikan permasalahan-permasalahan yang lainnya.
“Kami sangat berharap para mahasiswa ini bisa mengembangkan bakatnya untuk menciptakan solusi digital di masa mendatang,” pungkasnya. (wol/pel)
Discussion about this post